Jumat, 15 Agustus 2025 18:8:51 WIB

Tiongkok dan Indonesia Miliki Kekuatan Jaga Perdamaian Dunia
Indonesia

Antara - AP Wira

banner

Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok Zhang Zhisheng di Denpasar, Bali, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

DENPASAR, Bharata Online -  Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Bali, Zhang Zhisheng mengungkapkan Tiongkok dan Indonesia memiliki kekuatan penting dalam menjaga perdamaian dunia menyikapi krisis geopolitik yang berkembang saat ini.

"Tiongkok dan Indonesia memiliki kepentingan serta misi bersama dalam menjaga perdamaian dunia dan menegakkan keadilan internasional," kata Zhisheng di sela simposium peringatan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang antifasis dunia di Denpasar, Bali, Selasa.

Menurut dia, kedua negara bekerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya serta mendorong Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai sebagai kebijakan luar negeri Tiongkok.

Selain itu, melalui semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat pada 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung menjadi norma dasar dalam menangani hubungan antarnegara di komunitas internasional.

Diplomat senior itu menilai norma dasar tersebut juga sebagai bagian penting dari hukum dan tatanan dunia.

"Itu secara efektif telah menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia dan dunia serta mendorong perkembangan hubungan internasional yang sehat," ucapnya.

Sebagai negara berkembang yang besar dan negara yang berpengaruh dalam urusan dunia dan regional, lanjut dia, Indonesia dan Tiongkok merupakan kekuatan dalam menjaga hasil kemenangan dunia atas fasisme.

Pihaknya mengajak bersama melaksanakan konsensus yang telah dicapai dua kepala negara serta menjunjung tinggi pembangunan komunitas senasib sepenanggungan.

"Secara aktif mendorong pembangunan Sabuk dan Jalan (belt and road) dan membangun pola kerja sama baru mencakup politik, ekonomi, budaya, maritim dan keamanan," imbuhnya.

Ia memaparkan bahwa negara berkembang berkomitmen menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama.

Negara-negara selatan global yang diwakili negara BRICS termasuk Tiongkok dan Indonesia serta negara anggota lainnya sedang mengalami peningkatan dalam posisi internasional.

Namun saat ini hegemoni, pola pikir perang dingin dan politik kekuasaan masih tetap eksis sehingga bahaya perang masih terus membayangi.

Sementara itu, terkait peringatan 80 tahun perlawanan rakyat Tiongkok melawan agresi, ia menjelaskan bukan untuk menebar kebencian melainkan mengenang sejarah dan pahlawan, mempertahankan perdamaian dunia yang membuka jalan masa depan lebih baik.[Antara]

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner