Kamis, 25 April 2024 11:48:34 WIB

Lagi-lagi SUV dan arogansi
Otomotif

Endro

banner

Sebagian pengemudi mobil sport utility vehicle (SUV) cenderung berperilaku arogan saat berada di jalan raya, kenapa? (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Aksi arogan lagi-lagi ditunjukkan oleh pengemudi SUV.  Tidak heran kalau para pengemudi SUV besar sejenis Pajero Sport ataupun Fortuner, kerap dicap arogan gegara rentetan tingkah agresif yang dilakukan.

Terbaru, tingkah arogan itu ditunjukkan oleh pengemudi Pajero Sport di gerbang tol Binjai. Pengemudi Pajero Sport nekat menyeruduk Toyota Avanza yang tengah berhenti di gerbang tol. Usut punya usut, Avanza tersebut kehabisan saldo e-Toll. Istri pengemudi Avanza diketahui tengah mengisi saldo, dan tiba-tiba datang pengemudi Pajero tak sabaran menghantam mobil sejuta umat tersebut.

Masih segar dalam ingatan, pengemudi Fortuner arogan dan menggunakan pelat dinas TNI juga viral, dan sudah ditahan oleh yang berwajib.  Pelat dinas TNI itu ternyata bukan miliknya, melainkan dipinjamkan oleh sang kakak. Pelat tersebut juga sudah kedaluwarsa, dan dimanfaatkan untuk memperoleh keistimewaan di jalan seperti bebas dari ganjil genap. Lebih mengejutkannya lagi, pengemudi Fortuner itu merupakan karyawan swasta dan bukan anggota TNI.

Peristiwa itu harusnya bisa dihindari dan menjadi pembelajaran. Sayangnya bukan belajar dari kesalahan yang ada, justru diulangi dengan pola yang sama dengan kendaraan serupa.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh pengendara mobil SUV besar ladder frame beberapa hari terakhir melahirkan perdebatan soal hubungan antara mobil dengan perilaku seseorang.

Berdasarkan study yang dipublikasikan di jurnal Psychology & Marketing, disebutkan bahwa memang terdapat kecenderungan orang-orang yang mengidentifikasi mobil yang dipakai, dengan identitas menjadi arogan dan agresif di jalan. Mereka berkendara dengan kurang menghargai pengguna jalan lain, suka berpindah jalur dengan mendadak, meng-klakson mobil lain tanpa henti, dan lain-lain.

Umumnya ini terjadi pada orang yang mengendarai mobil-mobil SUV besar dan tinggi.

Menariknya beberapa jenis mobil seperti Fortuner dan Pajero banyak digunakan sebagai mobil pengawal aparat, sehingga ketika digunakan, kerap mendapatkan keistimewaan, misalnya dipasang lampu strobo dan klakson khusus.

Menyoroti fenomena sopir SUV arogan, Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting), Andry Berlianto mengatakan, secara psikologis, besar kendaraan (secara dimensi), akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.  Ukuran SUV yang umumnya bongsor dan angkuh, akan menjadikan pengemudinya lebih percaya diri dan tinggi hati, ketimbang mengendarai kendaraan yang lebih kecil.

Kondisi psikologis ini juga memicu pengendara, seolah mendapatkan pengakuan, bahwa dirinya lebih tinggi ataupun lebih berkuasa dari pengguna jalan yang lain. 

Padahal menurut Andry, pengendara kendaraan yang lebih besar, seharusnya bisa lebih mengontrol dirinya, karena dengan ukuran kendaraan yang lebih besar, berarti juga memikul tanggung jawab yang lebih besar, seperti pengemudi Truck atau Bis besar. Tapi yang terjadi pada pengemudi SUV ini, malah sebaliknya, saat merasa semakin percaya diri, pengemudi malah bersikap arogan.

Buat para pengemudi, Andry menyarankan agar insiden seperti itu bisa menjadi pelajaran berharga. Menurut dia, saat berada di jalan, usahakan untuk selalu mengontrol emosi. Tidak perlu terpancing dengan pengendara-pengendara yang bersikap agresif, lebih baik mengalah dan tidak melibatkan diri dalam masalah. (detikoto)(strategi.id)

Komentar

Berita Lainnya

Wuling Air ev Laku Keras di Indonesia Otomotif

Sabtu, 21 Januari 2023 10:17:42 WIB

banner
CFMoto Akan Pasarkan Motor Bermesin Superbike Otomotif

Sabtu, 28 Januari 2023 19:19:35 WIB

banner
Motor Listrik Buatan Indonesia Otomotif

Selasa, 31 Januari 2023 13:27:50 WIB

banner