JAKARTA, Bharata Online - Kawasan Asia-Pasifik tengah mengalami tren penuaan yang cepat, menurut laporan baru, dengan populasi penduduk berusia di atas 65 tahun diproyeksikan akan melampaui 900 juta jiwa pada tahun 2050.
Laporan tersebut, yang mencakup anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), tidak hanya berfokus pada tantangan tetapi juga peluang yang muncul dari peluncuran teknologi digital untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental warga lanjut usia.

Seorang relawan mengajari para lansia cara menggunakan ponsel pintar di pusat layanan perawatan lansia di Distrik Gulou, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok tenggara, 8 Mei 2025. /VCG
Di Tiongkok, "Inisiatif Adaptasi untuk Aplikasi Ramah Lansia" yang digagas Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi telah menyelesaikan optimalisasi lebih dari 3.000 aplikasi dan situs web untuk pengguna lansia. Platform populer seperti Alipay dan WeChat telah meluncurkan "mode lansia", yang secara signifikan meningkatkan kemampuan lansia untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini secara mandiri.
Di Jepang, layanan telepon rumah NTT Docomo memperkenalkan "Ponsel Pintar Raku-Raku (mudah digunakan)". Ponsel pintar ini dilengkapi teks berukuran besar, antarmuka yang disederhanakan, dan fungsi input suara, yang memungkinkan jutaan pengguna lansia mengoperasikan ponsel mereka dengan mudah.
Di Singapura, lebih dari 210.000 lansia telah dilatih melalui program "Senior Go Digital". Tingkat penggunaan pembayaran elektronik meningkat dari 38 persen pada tahun 2018 menjadi 78 persen pada tahun 2022.
Meskipun ada kemajuan yang berkelanjutan, beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam menjembatani kesenjangan digital meliputi telepon pintar yang tidak terjangkau bagi para lansia berpendapatan rendah di daerah pedesaan, serta peralatan digital yang masih dalam tahap beta dan kurang terintegrasi secara nasional. [CGTN]