Senin, 15 April 2024 9:9:57 WIB

Anak Kecanduan Game dan Smartphone Bisa Picu Halusinasi Berlebihan
Kesehatan

AP Wira

banner

Ilustrasi

JAKARTA, Radio Bharata Online - Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan hubungan antara kecanduan gadget pada anak-anak dan peningkatan risiko episode psikotik di kemudian hari.

Penelitian ini menemukan bahwa remaja yang terlalu banyak menggunakan ponsel pintar dan media sosial lebih rentan mengalami delusi, halusinasi, dan "ide-ide aneh" saat mereka mencapai usia 23 tahun.

 Meskipun penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa gadget itu sendiri menyebabkan episode psikotik, para peneliti mengemukakan beberapa kemungkinan penjelasan:

Kecanduan gadget menjadi tanda masalah kesehatan mental yang mendasarinya. Anak-anak yang lebih rentan terhadap penyakit mental mungkin lebih mudah beralih ke gadget untuk mengatasi masalah mereka. 

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengubah struktur dan fungsi otak. Paparan layar yang konstan dapat mengganggu perkembangan otak yang sehat, terutama pada anak-anak dan remaja yang otaknya masih berkembang. Kurangnya interaksi sosial yang disebabkan oleh kecanduan gadget dapat mengisolasi anak-anak dan membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan korelasi dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab akibat. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan yang kompleks antara penggunaan gadget, kesehatan mental, dan perkembangan otak pada anak-anak. 

Seperti dilansir dari Wion News, ini yang harus dilakukan orang tua untuk mengantisipasinya

Meskipun penelitian ini mengkhawatirkan, orang tua dapat mengambil beberapa langkah untuk membantu mengurangi risiko anak mereka mengalami episode psikotik, seperti:

tetapkan batasan yang jelas untuk waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar, termasuk ponsel, tablet, dan televisi. Dorong interaksi sosial: Bantu anak-anak untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman dan keluarga dengan mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan tatap muka. 

Perhatikan tanda-tanda peringatan: Berhati-hatilah terhadap perubahan perilaku anak-anak, seperti penarikan diri dari interaksi sosial, perubahan suasana hati, atau penurunan kinerja sekolah. 

Jika Anda khawatir tentang kesehatan mental anak Anda, bicarakan dengan dokter anak atau profesional kesehatan mental. Dengan mengambil langkah-langkah ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi dan mengurangi risiko masalah kesehatan mental di masa depan. [WIONnews]

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner