Sabtu, 12 Juli 2025 14:28:32 WIB

RI-Palestina Teken MoU Pertanian Berbasis Teknologi
Indonesia

Pantau - AP Wira

banner

Menteri Pertanian (Mentan) RI dan Palestina menandatangani MoU kerja sama pangan di Jakarta untuk membangun zona investasi pertanian strategis dan berkelanjutan. (Dok/Kementerian Pertanian)

JAKARTA, Radio Bharata Online - Kerja sama bilateral Indonesia dan Palestina dinilai strategis di tengah tekanan krisis global saat ini. Kesepakatan kerjas ama tersebut ditandatangani di Jakarta dan disaksikan langsung oleh dua menteri pertanian dari masing-masing negara.

Kolaborasi Indonesia dan Palestina ini merupakan respons atas runtuhnya infrastruktur pangan di Palestina akibat konflik berkepanjangan. Pemerintah Indonesia merespons melalui skema bantuan produktif berbasis investasi berkelanjutan.

Menteri Pertanian (Mentan) Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian.

Pernyataan tersebut mempertegas urgensi pembangunan sistem pangan baru bagi Palestina. Dalam perjanjian itu, Indonesia berkomitmen menyediakan lahan seluas 10.000–15.000 hektare di Sumatera Selatan.

Zona pertanian ini akan dikembangkan sebagai Palestine–Indonesia Solidarity Investment Zone, fokus pada produksi pangan strategis dan pemberdayaan ekonomi desa. Pemerintah akan mengawal proyek ini melalui pembentukan Komite Teknis Pertanian Bersama. Langkah ini sekaligus membuka jalur diplomatik yang lebih erat di bidang pangan dan teknologi pertanian. Menteri Pertanian RI menyatakan Indonesia siap menyinergikan sumber daya lahan dan varietas unggul dengan teknologi presisi yang dimiliki Palestina.

“Palestina punya keunggulan di sektor hortikultura. Mereka memiliki banyak ahli water management, drip irrigation, dan teknologi pertanian modern yang sangat cocok untuk pengembangan hortikultura,” kata Mentan RI, Andi Amran Sulaiman.

Mentan Amran menambahkan, Indonesia akan menyediakan akses terhadap peralatan, bibit, serta dukungan logistik. Palestina diharapkan membawa keahlian teknis serta teknologi pertanian berkelanjutan untuk mendukung zona investasi.

“Kita memiliki sumber daya yang melimpah dan lahan yang luas. Maka kita sinergikan. Palestina siapkan teknologinya seperti alat, mesin, green house, dan sistem irigasi,” imbuhnya.

Dalam tahap berikutnya, kerja sama ini juga mencakup peluang ekspor komoditas unggulan. Pemerintah RI melihat momentum baru dari perubahan pola konsumsi di Palestina yang mulai bergeser dari gandum ke beras.

“Kalau memungkinkan, kita kirim juga produk unggulan kita ke Palestina. Produktivitas padi kita cukup tinggi, sementara di Palestina sedang terjadi pergeseran pola konsumsi dari gandum ke beras. Ini adalah momentum yang tepat,” tegas Mentan Amran.

Kedua negara berharap nota kesepahaman ini bisa berkembang menjadi kemitraan strategis jangka panjang. Tujuannya tak hanya memperkuat rantai pangan, tetapi juga membangun solidaritas konkret di tengah tekanan geopolitik yang makin tak menentu.  [Pantau]

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner