Shanghai, Radio Bharata Online - Perusahaan teknologi tinggi terkemuka Tiongkok, SUPCON, merilis model AI industri baru untuk otomatisasi proses manufaktur pada hari Kamis (28/8) lalu, di tengah tren produk AI yang semakin berkembang di negara tersebut yang menargetkan seluruh proses industri, mulai dari desain hingga produksi, operasi, dan layanan.
Berbasis di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, SUPCON mengembangkan Time-series Pre-trained Transformer 2 (TPT 2) untuk industri proses, termasuk manufaktur baja, logam non-ferrous, bahan kimia, dan bahan bangunan.
Menurut perusahaan tersebut, model ini membangun algoritma AI berdasarkan data deret waktu industri dan merupakan model kredibel yang sesuai dengan prinsip-prinsip utama industri proses.
Model itu dapat menganalisis data dan melakukan optimasi secara otomatis. Model ini dapat mendeteksi tren abnormal pada peralatan dan menghasilkan solusi untuk memastikan pengoperasian lini pemrosesan otomatis yang aman dan stabil.
"Kita dapat menggunakan data dari minggu lalu atau bulan lalu untuk memprediksi apakah peralatan akan bermasalah di masa mendatang. Sebelumnya, kami mengandalkan para ahli untuk melakukan bagian pekerjaan ini, tetapi sekarang kami dapat menggunakan perangkat AI untuk menangani seluruh proses," kata Chu Jian, Pendiri SUPCON Technology Company.
Para ahli mengatakan model TPT 2 SUPCON merupakan lambang kemajuan Tiongkok dalam model AI skala besar.
Tiongkok telah membangun sistem industri AI yang komprehensif yang mencakup infrastruktur dasar dan aplikasi khusus sektor. Negara ini merupakan rumah bagi lebih dari 5.100 perusahaan AI, yang mencakup sekitar 15 persen dari total global.
"Tiongkok telah mengalami kemajuan pesat dalam model skala besar sejak 2024. Kami telah melihat kemajuan yang signifikan dalam kemampuan dasar model, kemampuan penalaran, serta kemampuan pemahaman dan pembangkitan model multimoda," ujar Yu Xiaohui, Presiden Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok.