BEIJING, Bharata Online - Saat musim panas mewarnai Tiongkok utara dengan rona cerah, bagian Juyongguan dari Tembok Besar muncul sebagai perpaduan memukau antara arsitektur kuno dan keindahan alam. 

Terletak di barat laut Beijing, situs Warisan Dunia UNESCO ini berkelok-kelok melewati perbukitan hijau nan rimbun bagai naga batu yang terbangun oleh kehangatan musim. Menara pengawasnya yang telah lapuk – yang dulunya merupakan benteng militer vital – kini berdiri sebagai saksi bisu sejarah berabad-abad, dibingkai oleh puncak-puncak yang diselimuti kabut dan gemerisik dedaunan.

Musim panas di Juyongguan: Tembok Besar berkelok-kelok melewati perbukitan hijau yang subur

Dikenal secara historis sebagai salah satu dari tiga jalur strategis yang menghubungkan Beijing dengan Mongolia, transformasi musim panas Juyongguan menawarkan perspektif unik kepada pengunjung tentang warisan budaya Tiongkok. Kontras antara benteng Tembok yang kokoh dan lanskap zamrud di sekitarnya menciptakan permadani hidup di mana setiap batu membisikkan kisah-kisah kafilah Jalur Sutra dan pertahanan kekaisaran. [CGTN}

Musim panas di Juyongguan: Tembok Besar berkelok-kelok melewati perbukitan hijau yang subur
Musim panas di Juyongguan: Tembok Besar berkelok-kelok melewati perbukitan hijau yang subur
Musim panas di Juyongguan: Tembok Besar berkelok-kelok melewati perbukitan hijau yang subur

 

Musim panas di Juyongguan: Tembok Besar berkelok-kelok melewati perbukitan hijau yang subur