Beijing, Radio Bharata Online - Bank sentral Tiongkok melakukan operasi fasilitas pinjaman jangka menengah atau medium-term lending facility (MLF) senilai 600 miliar yuan (sekitar 1.360 triliun rupiah) berdurasi satu tahun pada hari Senin (25/8), yang bertujuan untuk menjaga likuiditas yang memadai dalam sistem perbankan negara tersebut.
Bank Rakyat Tiongkok atau People's Bank of China (PBOC) melakukan operasi tersebut menggunakan metode penawaran kuantitas tetap, suku bunga, dan harga berganda.
MLF, yang diperkenalkan pada tahun 2014, merupakan instrumen kebijakan moneter yang menyediakan uang primer jangka menengah bagi lembaga keuangan. Dengan menyesuaikan biaya pembiayaan jangka menengah bagi bank, MLF memengaruhi neraca dan ekspektasi pasar mereka, membimbing mereka untuk menawarkan pendanaan berbiaya rendah bagi ekonomi riil dan membantu mengurangi biaya pembiayaan secara keseluruhan di seluruh masyarakat.