New York, Radio Bharata Online - Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Fu Cong, pada hari Senin (11/8) menolak tuduhan AS terhadap Tiongkok terkait keamanan maritim, termasuk klaim yang tidak berdasar terhadap Tiongkok atas Terusan Panama.
Tiongkok selalu menghormati kedaulatan Panama atas terusan tersebut dan mengakui netralitas permanen terusan tersebut sebagai jalur perairan internasional, kata Fu dalam debat terbuka tingkat tinggi Dewan Keamanan tentang keamanan maritim.
"Rekayasa kebohongan dan serangan tak berdasar Amerika Serikat terhadap Tiongkok hanyalah taktik untuk mengendalikan terusan tersebut. Tiongkok dengan tegas menentang pemaksaan ekonomi dan praktik intimidasi, serta mendesak AS untuk berhenti merekayasa kebohongan dan menciptakan masalah," ujar Fu.
Fu juga menekankan bahwa Amerika Serikat adalah pengganggu terbesar perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.
"(Amerika Serikat) telah mengerahkan persenjataan ofensif di kawasan tersebut, termasuk rudal jarak menengah berbasis darat. Amerika Serikat telah berulang kali mengerahkan angkatan laut dan udara berskala besar untuk melakukan pengintaian dan latihan militer di Laut Cina Selatan, memamerkan kekuatan militernya dan mengamuk tepat di depan pintu negara-negara lain. Tujuannya adalah menciptakan ketidakstabilan di kawasan tersebut untuk memajukan agenda geopolitiknya sendiri," jelasnya.
Fu memperingatkan bahwa hegemoni AS, mentalitas Perang Dingin, dan tindakan unilateral "sangat memperburuk risiko terhadap keamanan maritim global".
Menurutnya, Amerika Serikat belum menyetujui Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan menolak untuk memenuhi kewajiban yang relevan. Amerika Serikat mengabaikan hukum internasional dan peringatan dari Otoritas Dasar Laut Internasional dengan secara sepihak memutuskan untuk mengeksploitasi sumber daya dasar laut internasional, sehingga merampas warisan bersama umat manusia.
Fu juga mengatakan negara itu secara terbuka mengancam operasi normal Terusan Panama dan Terusan Suez, dan dengan sengaja menantang kedaulatan negara lain. Negara ini telah menyalahgunakan konsep keamanan terkait isu maritim, menghambat pembangunan infrastruktur maritim, dan merusak stabilitas rantai industri dan pasokan.
Fu mendesak Amerika Serikat untuk melakukan introspeksi yang serius dan mengemban tanggung jawab dengan itikad baik sebagai negara besar.