LOS ANGELES, Radio Bharata Online -- Ketika puluhan juta orang Amerika mulai melakukan perjalanan untuk merayakan Thanksgiving, para ahli memperingatkan bahwa kasus "triplemik" yang meliputi COVID-19, RSV (virus pernapasan syncytial), dan flu sedang meningkat di Amerika Serikat Serikat.
Menurut Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), ampir 55 juta orang Amerika diperkirakan melakukan perjalanan selama liburan panjang akhir pekan.
FAA mengatakan, hari Selasa menjadi salah satu hari perjalanan tersibuk sebelum Thanksgiving, dengan mengantisipasi lebih dari 48.000 penerbangan di seluruh negeri. FAA memperkirakan hampir 400.000 penerbangan akan terbang di atas Amerika Serikat dari 19 hingga 27 November, dengan 23.000 penerbangan diantaranya dijadwalkan pada Hari Thanksgiving.
Saat orang Amerika memasuki musim liburan, pakar kesehatan mengantisipasi bahwa negara tersebut dapat melihat gelombang baru penyakit pernapasan, saat lebih banyak orang bepergian dan berkumpul di dalam ruangan.
Para ahli prihatin dengan pertemuan influenza, RSV, dan virus corona, dengan memperingatkan ancaman suram dari "triplemik".
Musim flu yang meningkat dengan cepat, akan membebani rumah sakit yang sudah terbebani dengan pasien yang sakit akibat COVID-19, RSV, dan infeksi pernapasan lainnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan sejauh musim flu ini, setidaknya ada 4,4 juta orang sakit, 38.000 rawat inap, dan 2.100 kematian akibat flu. (Xinhua)