Rabu, 27 Agustus 2025 11:47:1 WIB

Warga Dievakuasi saat Beijing Bersiap Hadapi Hujan Lebat

Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Hampir 60.000 penduduk Beijing telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman sebagai bagian dari tanggap darurat Level II ibu kota Tiongkok untuk pengendalian banjir, yang diaktifkan setelah otoritas meteorologi setempat memperingatkan hujan deras.

Menurut Observatorium Meteorologi Beijing, beberapa wilayah kota dapat menerima lebih dari 70 mm hujan dalam enam jam atau lebih dari 100 mm dalam 24 jam dari Selasa (26/8) malam hingga Rabu (27/8) malam.

Observatorium itu mengeluarkan peringatan hujan badai oranye untuk seluruh kota pada pukul 16.00 hari Selasa (26/8) -- sementara peringatan merah telah dikeluarkan untuk distrik pinggiran kota Fangshan, Mentougou, Huairou, Changping, dan Yanqing.

Pada hari Selasa (26/8) pukul 17.30, otoritas air dan meteorologi kota Beijing bersama-sama mengeluarkan peringatan oranye untuk banjir dan tanah longsor di wilayah pegunungan kota.

Menurut Biro Manajemen Darurat Kota Beijing, hingga hari Selasa (26/8) pukul 19.00, Beijing telah merelokasi 58.000 penduduk, menutup seluruh 352 saluran banjir bandang, dan menutup 165 kawasan wisata, 4.682 penginapan keluarga, 256 lokasi perkemahan, dan 3.259 lokasi konstruksi.

Biro itu menyatakan telah menguji coba telepon satelit secara menyeluruh di wilayah pegunungan, mengerahkan drone komunikasi di distrik pinggiran kota Mentougou, Fangshan, Miyun, Huairou, dan Yanqing, serta menempatkan mesin-mesin besar seperti ekskavator, loader, forklift, dan truk di dekat wilayah pegunungan, dan mendistribusikan jaket pelampung kepada penduduk di wilayah berisiko tinggi. Hampir 200.000 orang bertugas untuk membantu siapa pun yang terdampak hujan deras.

Otoritas pengendalian banjir telah mengimbau masyarakat untuk membatasi perjalanan, menjauhi sungai dan wilayah pegunungan, serta menghindari parkir di dataran rendah atau di bawah jembatan.

Tiongkok memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna empat tingkat, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru. Sistem tanggap darurat nasional juga memiliki empat tingkat, dengan Level I sebagai tingkat tertinggi.

Komentar