Minggu, 25 Mei 2025 10:57:52 WIB

Festival Film Tiongkok 2025: Menjembatani Budaya Melalui Sinema

Sosial Budaya

Endro

LONDON, Radio Bharata Online - Saat menjadi tuan rumah Festival Film Tiongkok, (China Film Festival 2025), London menyoroti industri film Tiongkok yang sedang berkembang pesat. Bioskop-bioskop lokal menemukan penonton baru, saat mereka menayangkan beberapa film terlaris terbaru di Inggris.

Tahun ini, jajaran film meliputi; drama biografi The Composer, dokumenter sejarah The Sinking of the Lisbon Maru, drama antologi My People, My Country, dan fantasi animasi NeZha 2.

Duta Besar Tiongkok untuk Britania Raya, Zheng Zeguang mengungkapkan harapannya, film akan membantu penonton lebih memahami Tiongkok, negara, rakyatnya, dan hubungan Tiongkok-Inggris.

Industri film Tiongkok, kini menjadi salah satu pasar film terbesar di dunia, dan pasar box office terbesar kedua di dunia. 

Tahun lalu, total pendapatan box office mencapai hampir enam miliar dolar AS, hampir 80 persennya berasal dari film-film produksi dalam negeri.

Dan secara internasional, industri ini merupakan peluang baru, dengan semakin banyak film Tiongkok yang meraup untung di festival-festival internasional.

Wakil Kepala Administrasi Film Tiongkok, Lu Liang mengatakan, Tiongkok dan Inggris memiliki landasan yang kokoh untuk kerja sama film dengan kekuatan yang saling melengkapi, dan potensi besar untuk pengembangan.

Para pembuat film dari kedua negara, menurut Lu telah sepakat dalam produksi bersama, pertukaran teknis, serta pendidikan film dan budaya.

Tahun ini, film animasi Tiongkok Ne Zha 2 melambung ke posisi lima dalam tangga lagu box office global sepanjang masa.

Namun, Festival Film Tiongkok bukan tentang penjualan tiket, festival ini menawarkan kesempatan kepada penonton untuk terlibat dengan budaya, tradisi, dan perspektif Tiongkok, yang semuanya melalui keajaiban layar perak. (CGTN)

Komentar