Jumat, 8 Desember 2023 15:29:5 WIB
Wang Tao memiliki sebuah restoran hotpot di sebuah jalan makan yang terkenal di Chongqing
Tiongkok
Eko Satrio Wibowo

Wang Tao, pemilik restoran tuna rungu di Kota Chongqing, barat daya Tiongkok (CMG)
Chongqing, Radio Bharata Online - Seorang pemilik restoran tuna rungu di Kota Chongqing, barat daya Tiongkok, memiliki bisnis yang berkembang pesat dengan bantuan para sukarelawan dan penyandang tuna rungu lainnya. Ia berusaha untuk memberikan sesuatu kepada masyarakat.
Wang Tao memiliki sebuah restoran hotpot di sebuah jalan makan yang terkenal di Chongqing. Berbeda dengan restoran hotpot lainnya, restorannya jauh lebih tenang. Ini karena ia memiliki gangguan pendengaran, begitu juga dengan banyak pelanggannya.
"Saya sudah tujuh atau delapan kali ke restoran ini. Ini karena saya ingin mendukung usaha teman-teman sesama tuna rungu. Saat pertama kali datang ke sini, rasanya biasa saja. Tapi setelah mengikuti saran-saran dari kami, makanannya terasa jauh lebih enak sekarang," kata seorang pengunjung.
Saat ini, restoran Wang memiliki arus pelanggan yang cukup stabil, dan bisnisnya berkembang pesat. Namun ada yang berbeda pada bulan Mei 2023. Saat itu, restoran baru saja dibuka. Wang yang baru pertama kali memulai bisnisnya mengalami kesulitan dalam memilih rasa dan menarik pengunjung.
"Banyak pelanggan yang hanya berlama-lama di sekitar tapi tidak masuk. Saat itu, hal yang paling sulit adalah membayar sewa tempat dan gaji karyawan," kata Wang.
Untuk bertahan hidup, Wang meminta bantuan dengan berbagai cara dan akhirnya ia menemukan seorang sukarelawan yang ramah, Li Dalan, yang juga seorang veteran berpengalaman di bidang katering.
Li biasa membantu teman-temannya yang tuna rungu untuk menjalankan sebuah restoran. Oleh karena itu, ia tidak hanya akrab dengan bisnis katering, tetapi juga mampu menggunakan bahasa isyarat.
Setelah melakukan penelitian dan konsultasi, mereka memutuskan untuk membuat hotpot dengan sup yang ringan dan sehat sebagai hidangan utama.
"Banyak pelanggan yang sudah lanjut usia. Makan hotpot bisa menyebabkan sakit pada perut mereka. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuat sup panas yang sehat, seperti sup ayam maw ikan. Banyak lansia di masyarakat yang mau makan di sini," kata Li.
Dengan rasa yang enak, bisnis hotpotnya menjadi semakin populer. Untuk mengatasi jumlah pelanggan yang terus meningkat, Wang memutuskan untuk mempekerjakan lebih banyak staf. Selama perekrutan, ia secara khusus mempekerjakan beberapa orang tuna rungu.
"Saya sangat senang bekerja di sini. Karena baik pemilik maupun staf memiliki keterbatasan pendengaran, kami dapat berkomunikasi dengan mudah dan saling membantu. Sementara itu, banyak pelanggan tuna rungu yang datang ke restoran kami. Oleh karena itu, saya bisa mendapatkan lebih banyak teman tuna rungu," ujar Jiang Yu, staf restoran.
Kini, semakin banyak orang dengan gangguan pendengaran, bahkan mereka yang berasal dari provinsi lain, datang ke restorannya untuk menyantap hotpot. Dengan bisnis yang berkembang, Wang mulai melakukan langkah selanjutnya.
"Saya sekarang sedang mencari tempat untuk membuka restoran lain. Saya cukup percaya diri. Selain itu, saya akan mempekerjakan lebih banyak lagi penyandang tuna rungu dan memberikan mereka pekerjaan," ujar Wang.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
