Minggu, 17 Maret 2024 12:55:15 WIB

Badan Meteorologi
Indonesia

Endro

banner

Citra Satelit BMKG menunjukkan aktivitas dua bibit siklon tropis di Samudera Hindia dan Teluk Carpentaria. FOTO:BMKG

JAKARTA, Radio Bharata Online - Anomali cuaca ekstrem yang terjadi sepekan pertama bulan Ramadan, terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca dengan pola hujan, disebabkan oleh eksistensi dua bibit siklon tropis. 

Kedua bibit siklon tropis itu berada di sebelah tenggara Samudera Hindia dan Teluk Carpentaria.

Menurut Prakirawan BMKG Nurul Tazaroh, kedua sistem itu menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 50 kilometer per jam, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang laut di sekitar bibit siklon tropis tersebut.

Dalam siaran persnya di laman BMKG yang dikutip hari Minggu, Nurul mengatakan, bibit siklon tropis itu juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, dan pertemuan angin yang memanjang dari Samudra Hindia di barat Bengkulu hingga Jawa Tengah.  Proses ini mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca di Pulau Sumatra didominasi hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Hal yang sama juga terjadi di Bengkulu dan Bandar Lampung. 

Kemudian, hujan petir di Pekanbaru, Jambi, dan Pangkal Pinang. Adapun kondisi berawan dan cerah berawan berpotensi menyelimuti wilayah Padang, Tanjung Pinang, Medan, dan Banda Aceh

Sementara seluruh wilayah di Pulau Jawa diprediksi turun hujan, yakni Jakarta berpotensi diguyur hujan ringan, kemudian Serang, Semarang, dan Yogyakarta diguyur hujan sedang, serta Surabaya mengalami hujan dibarengi petir.

Hujan petir juga berpotensi terjadi di Banjarmasin, dan kabut menyelimuti Pontianak.

Cuaca di Pulau Kalimantan umumnya didominasi hujan ringan, dan diprakirakan turun di Tanjung Selor, Samarinda, dan Palangka Raya.

Wilayah Sulawesi, hujan ringan hingga sedang diprediksi turun di Makassar, Kendari, dan Manado.  Kemudian, cuaca cerah berawan berpotensi terjadi di Gorontalo, Palu, dan Mamuju.

Sementara itu untuk wilayah timur Indonesia umumnya diguyur hujan ringan, yakni Jayapura, Ambon, dan Ternate. Kondisi cuaca berawan diprediksi terjadi di Manokwari.

Nurul mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi angin kencang di atas 50 kilometer per jam di sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku bagian selatan, dan Papua bagian selatan.

Suhu udara umumnya berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celsius, dengan kelembaban berkisar antara 55 hingga 100 persen.

Untuk perkiraan tinggi gelombang laut di Indonesia, umumnya berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Potensi gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter, diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur, dan di Laut Arafuru. (BMKG)

Komentar

Berita Lainnya

Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

banner
Kapolri Jenderal Pol Indonesia

Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

banner