JAKARTA, Radio Bharata Online – Mayotitas negara-negara berpenduduk Muslim, termasuk Arab Saudi, Turki, dan negara-negara Teluk, mengecam keputusan pemerintah Taliban di Afghanistan melarang perempuan mengikuti perkuliahan di universitas.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, kelompok Taliban berkewajiban menerapkan prinsip-prinsip Islam tentang hak-hak perempuan.
Dalam satu pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan "kebijakan melarang perempuan mengikuti kegiatan pendidikan di universitas adalah hal yang mengherankan di semua negara Islam".
sementara itu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan pelarangan tersebut "tidak Islami dan tidak berperikemanusiaan". Ia mendesak pemerintah Taliban membatalkan tindakan mereka.
Saudi dan Turki menambah daftar negara Muslim yang mengecam keras Taliban.
Sebelumnya, Qatar yang dikenal sebagai penengah Taliban-Amerika Serikat, juga mengkritik tindakan Taliban.
Di luar Saudi, Qatar, dan Turki, Inggris, dan AS, para menteri luar negeri kelompok negara G7 yang menggelar pertemuan di Berlin juga mengecam keras langkah Taliban, yang mulai diberlakukan beberapa hari lalu.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan, Taliban "secara sistematis mengadopsi kebijakan yang mempersekusi gender, yang bisa digolongkan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan".
Kelompok Taliban mengatakan pelarangan diambil karena "mahasiswa perempuan tidak mengenakan pakaian sesuai kaidah Islam dan telah terjadi interaksi antara mahasiswa laki-laki dan perempuan".
.(detik.com)
International
Sabtu, 24 Desember 2022 | 09:16 WIB
Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan kebijakan melarang perempuan mengikuti kegiatan pendidikan di universitas adalah hal yang mengherankan di semua negara Islam
Oleh