Rabu, 21 Mei 2025 12:35:5 WIB
Eks Wakil PM Kazakhstan Desak Konektivitas yang Lebih Kuat di tengah Fragmentasi Global
International
Eko Satrio Wibowo

Kairat Kelimbetov, mantan Wakil Perdana Menteri Kazakhstan (CMG)
Shenzhen, Radio Bharata Online - Kairat Kelimbetov, mantan Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, mendesak konektivitas internasional yang lebih kuat pada hari Senin (19/5), memperingatkan bahwa meningkatnya sengketa tarif mungkin menandakan dimulainya tatanan ekonomi baru.
Berbicara kepada China Global Television Network (CGTN), Kelimbetov mencatat bahwa seiring dengan semakin mendalamnya fragmentasi global, sengketa tarif di antara negara-negara ekonomi utama menjadi semakin nyata.
"Kita melihat sekarang ini adalah sengketa tarif besar atau perang tarif antara kekuatan global. Jadi, kita baru-baru ini melihat keputusan terbaru dari pemerintahan baru AS. Saya yakin ini seperti awal dari tatanan ekonomi baru," katanya.
Kelimbetov menekankan bahwa komitmen Tiongkok untuk membina kemitraan yang saling menguntungkan dengan mitra dagang meningkatkan manfaat bersama melalui peningkatan kerja sama antarnegara.
"Diplomasi dan diplomasi ekonomi Tiongkok selalu membawa situasi yang saling menguntungkan ketika Anda mencoba mendatangkan barang untuk satu negara dan mendapatkan barang untuk negara lain. Contoh bagusnya adalah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), dengan negara diuntungkan dari konektivitas antara satu sama lain, dari satu sisi. Dan dari sisi lain, itu satu tambah satu lebih dari tiga," ujarnya.
Di tengah meningkatnya konflik perdagangan global, ia menyatakan harapan untuk hubungan perdagangan yang lebih kuat dan integrasi yang lebih dalam antara Kazakhstan dan Tiongkok, serta di seluruh Asia Tengah dan Tiongkok.
"Antara Asia Tengah dan Tiongkok, khususnya Kazakhstan dan Tiongkok, saya pikir kita akan lebih fokus pada perdagangan antara satu sama lain dan integrasi yang lebih dalam. Terutama, saya yakin, dalam konektivitas keuangan dan digital," katanya.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
