Wina, Radio Bharata Online - Tiongkok siap bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) dan negara-negara lain untuk bersama-sama mendorong tata kelola nuklir global yang lebih adil dan setara serta mengupayakan pembangunan yang lebih inklusif dan bermanfaat secara universal, sehingga dapat membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia dengan lebih baik, ujar Shan Zhongde, Direktur Otoritas Tenaga Atom Tiongkok atau China Atomic Energy Authority (CAEA), pada Konferensi Umum ke-69 IAEA.
Konferensi tersebut resmi dibuka pada hari Senin (15/9) di Wina, dengan fokus pada penggunaan energi dan teknologi nuklir secara damai serta kebutuhan mendesak untuk melindungi rezim non-proliferasi nuklir global.
Dalam pesan yang disampaikan pada konferensi tersebut oleh Ghada Waly, Direktur jenderal Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Wina, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa IAEA memainkan peran penting dalam memastikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir digunakan semata-mata untuk tujuan damai.
"Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa perangkat-perangkat ini memajukan pembangunan dan melindungi umat manusia," demikian isi pesan tersebut, yang mendesak upaya berkelanjutan untuk menghilangkan ancaman proliferasi nuklir.
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, mengatakan konferensi tersebut diselenggarakan pada momen yang krusial, dengan menyebutkan terorisme, konflik bersenjata, dan erosi norma-norma nuklir di tengah meningkatnya ketimpangan global. Ia mengatakan telah memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa rezim non-proliferasi nuklir global sedang berada di bawah tekanan yang signifikan dan membutuhkan perlindungan.
Lebih dari 2.500 peserta, termasuk perwakilan negara-negara anggota IAEA, organisasi internasional, dan lembaga swadaya masyarakat, menghadiri pertemuan yang berlangsung hingga 19 September 2025 itu.
Menanggapi debat umum konferensi tersebut, Shan mengatakan bahwa empat inisiatif global utama yang diusulkan oleh Tiongkok, yaitu Inisiatif Tata Kelola Global, Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, saling memperkuat. Keempat inisiatif tersebut menunjukkan jalan menuju perdamaian dan pembangunan bagi umat manusia serta stabilitas dan kemakmuran dunia. Keempat inisiatif tersebut juga memiliki makna yang sangat penting dalam mengatasi tantangan dalam tata kelola nuklir global dan dalam mendorong pengembangan energi nuklir yang damai, aman, dan berkelanjutan.
Shan mengatakan pembangunan dan kerja sama merupakan ciri khas IAEA, seraya menambahkan bahwa Tiongkok siap bergandengan tangan dengan badan tersebut dan negara-negara lain untuk mendorong tata kelola nuklir global yang lebih adil dan setara serta mengupayakan pembangunan yang lebih inklusif dan bermanfaat secara universal, sehingga dapat membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia dengan lebih baik.
Di sela-sela konferensi, Tiongkok menyelenggarakan pameran khusus bertema "Atom untuk Rumah yang Lebih Baik: Pencapaian Pengembangan Energi Nuklir Tiongkok."
Pameran tersebut menyoroti kemajuan Tiongkok dalam teknologi tenaga nuklir mutakhir, pengembangan rantai industri, integrasi AI, dan beragam aplikasi energi nuklir serta teknologi nuklir. Pameran ini juga memamerkan kontribusi Tiongkok terhadap penggunaan energi nuklir secara damai dan pembangunan bersama untuk rumah yang lebih baik bagi umat manusia.
Grossi mengunjungi pameran tersebut pada hari Senin (15/9).