Senin, 20 Februari 2023 9:42:53 WIB
Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif
Indonesia
Antara/Endro

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Radio Bharata Online - Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati mendorong partai politik dan seluruh masyarakat ikut mengawasi tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih).
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Neni mengatakan, hal ini dapat dioptimalkan untuk mengawal coklit yang dilakukan pantarlih, agar berjalan akurat dan mutakhir, demi menciptakan daftar pemilih tetap (DPT) yang berkualitas serta komprehensif, termasuk pemilih harus mendapat informasi dengan baik.
Ia menambahkan masyarakat diharapkan dapat berperan aktif, seperti melaporkan kepada panitia pemungutan suara (PPS) setempat jika belum ada pantarlih yang datang ke rumah mereka untuk melakukan coklit.
Hal yang disampaikan Neni itu terkait dengan hasil pemantauan terhadap tahapan coklit Pemilu 2024 yang dilakukan DEEP sebagai pemantau pemilu.
Neni mengungkapkan, berdasarkan pemantauan mereka, ditemukan adanya masalah yang terjadi berulang.
Masalah itu, di antaranya keterlambatan pemenuhan kelengkapan logistik coklit, yakni stiker dan formulir model A daftar pemilih. Masalah tersebut terjadi di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan daerah-daerah terdampak bencana, yang mengakibatkan pelaksanaan coklit terhambat.
Berkaitan dengan masalah tersebut, Neni berharap KPU dapat memenuhi logistik itu, dan memastikannya terdistribusi dengan baik kepada pantarlih sampai di tingkat bawah.
Neni mengingatkan, jangan sampai KPU membiarkan adanya pemilih yang memenuhi syarat, tetapi tidak terdata dan tidak terdaftar dalam data pemilih, sehingga mereka kehilangan hak pilihnya.
Berikutnya, selama melakukan pemantauan, DEEP memperoleh banyak keluhan dari PPS dan pantarlih mengenai aplikasi coklit (e-Coklit). Mereka menyampaikan aplikasi tersebut kerap bermasalah dan 'error', terutama berkenaan dengan perbaikan elemen data pemilih yang harus di-'input' melalui sistem. (Antara)
Komentar
Berita Lainnya
Kegiatan interaktif tentang adat istiadat Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkedaulatan dan mandiri Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Presiden Jokowi akan membuka secara resmi acara P20 tersebut pada pukul 1300 WIB Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Biaya Perawatan Para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Kapolri Jenderal Pol Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi tragedi di Stadion Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Presiden Joko Widodo berpesan kepada dewan direksi supaya hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
