Senin, 6 Mei 2024 10:46:10 WIB

Israel Blokir Siaran Al Jazeera
International

Endro

banner

Seorang karyawan jaringan berita dan saluran TV Al-Jazeera yang berbasis di Qatar terlihat di kantor saluran tersebut di Yerusalem | AFP

Jakarta, Radio Bharata Online - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan bahwa media Al Jazeera akan ditutup di Israel. Netanyahu menuduh jaringan media milik Qatar itu melakukan "hasutan," dan mengatakan, bahwa keputusan kabinet di Israel sudah bulat. Mengetahui hal itu, Al Jazeera mengutuk tindakan tersebut sebagai tindakan "kriminal". 

Jurnalis asing dilarang memasuki Gaza, dan staf Al Jazeera adalah satu-satunya reporter yang berada di sana. Selama bertahun-tahun, para pejabat Israel menuduh jaringan tersebut bias anti-Israel. Namun kritik mereka terhadap lembaga penyiaran tersebut semakin meningkat, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dikutip dari AP di Jakarta pada hari Minggu (5/5), pihak berwenang mengatakan, Al Jazeera memiliki hubungan dekat dengan Hamas, namun dibantah keras oleh jaringan tersebut. 

Bulan lalu, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang memberi pemerintah, wewenang untuk menutup sementara lembaga penyiaran asing, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional, selama perang melawan Hamas. 

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan, larangan itu akan segera berlaku, dan hal itu perlu disertifikasi ulang setiap 45 hari. Menurut perintah sementara, hal ini juga dapat mengakibatkan penutupan kantor, penghapusan situs web, dan penyitaan peralatan. 

Qatar, tempat Al Jazeera bermarkas, menjadi penengah pembicaraan antara Israel dan Hamas, mengenai konflik yang kini telah berlangsung hampir tujuh bulan. Negosiasi sebelumnya yang dimediasi oleh Qatar, menghasilkan gencatan senjata sementara dan pembebasan 105 sandera Israel. (AP)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner