Jumat, 8 Agustus 2025 17:9:28 WIB

Tiongkok Kembangkan AI dan Robotika untuk Layanan Perawatan Lansia
Teknologi

Eko Satrio Wibowo

banner

Hu Yuling, seorang lansia tengahdilayani robot AI (CMG)

Qingdao, Radio Bharata Online - Tiongkok berada di garda terdepan dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan robotika ke dalam layanan perawatan lansia, memelopori solusi inovatif untuk mengatasi tantangan populasi yang menua.

Data terbaru menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2024, populasi Tiongkok yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 310 juta jiwa, atau sekitar 22 persen dari total populasinya.

Robot perawatan lansia, yang dulunya merupakan konsep yang jauh, dengan cepat menjadi kenyataan bagi populasi lansia Tiongkok. Meskipun robot perawatan lansia masih dalam tahap awal dibandingkan dengan robot industri, beberapa pengguna telah mulai merasakan kemudahan yang ditawarkannya.

Di sebuah panti jompo di Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok timur, sebuah robot bernama Kangkang dapat mengobrol dengan para lansia, bercanda, melaporkan cuaca, memutar musik, bahkan mengambil obat dari pos perawat, mengantarkan koran, atau mengingatkan para pengasuh bahwa para lansia memiliki kebutuhan.

"Mereka telah membawa lebih banyak kebahagiaan bagi kami. Saya merasa sangat senang karena kami tidak lagi merasa kesepian di panti jompo," kata Hu Yuling, seorang lansia di pusat kesejahteraan sosial setempat.

"Robot merupakan hal baru bagi para lansia. Robot interaktif ini dapat memutar musik dan mengobrol dengan para lansia. Mereka juga dapat membantu lansia semi-disabilitas untuk berdiri dan berjalan," ujar Qin Nan, Direktur Keperawatan di pusat kesejahteraan sosial tersebut.

Di sebuah panti jompo di Shenzhen, Tiongkok selatan, robot kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bermain catur dengan para lansia, menawarkan terapi moksibusi berbantuan AI, dan memberikan bantuan mobilitas yang lebih baik.

Di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, robot dari sebuah perusahaan lokal tidak hanya dapat mengobrol dan berinteraksi dengan para lansia, tetapi juga secara otomatis melakukan kunjungan ke bangsal pada waktu-waktu tertentu untuk mengingatkan para perawat agar membalikkan badan para lansia dan memberi mereka obat.

Selain itu, jika ditemukan lansia yang telah lama tidak berada di tempat tidur atau tidak merespons setelah panggilan berulang kali, robot akan segera mengirimkan pesan peringatan kepada staf medis.

"Robot ini dilengkapi dengan sistem pemantauan tanda-tanda vital, serta perangkat untuk memposisikan pasien dan peringatan keselamatan bagi staf medis," kata Guo Shuanghai, Wakil Kepala Panti Jompo di Wuxi.

Perusahaan telah mengembangkan lebih dari 100 aplikasi untuk empat skenario utama, yaitu layanan rumah, interaksi sosial cerdas, keamanan rumah, dan lansia yang tinggal sendiri.

"Robot ini menawarkan pendampingan dan perlindungan karena dapat memantau kondisi kehidupan Anda secara langsung. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, robot akan menghubungi polisi sendiri, tanpa perlu meminta bantuan lansia. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa robot ini belum cukup pintar saat ini, dan yang perlu kita atasi di masa mendatang adalah menjadikannya pintar. Robot perlu memahami kebiasaan hidup para lansia, termasuk kondisi mereka, dan kemudian akan membuat penilaian berdasarkan kondisi tersebut," jelas Ran Chenglong, Penanggung Jawab Panti Jompo di Wuxi.

Komentar

Berita Lainnya