Selasa, 4 Maret 2025 11:59:31 WIB

Pada tahun 2024

Hiburan

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Drama Tiongkok atau C-drama, telah meraih popularitas luar biasa di kalangan penonton internasional karena estetika dan kostumnya yang khas, penceritaan yang puitis, dan, baru-baru ini, kualitas produksinya yang meningkat.

Di antara mereka yang tertarik dengan pesonanya adalah Sean Doherty, seorang penonton Irlandia yang sangat menyukai drama periode Tiongkok karena penceritaannya yang memikat dan pakaian tradisionalnya.

"Sebenarnya ada banyak drama yang sangat saya sukai. Banyak yang merupakan C-drama. Banyak genre populer yang ada di luar negeri, termasuk drama modern seperti yang satu ini. Saya akan tunjukkan yang favorit saya. Yang ini 'Love Game in Eastern Fantasy', saya sangat menyukainya, sangat menyenangkan!" ungkap Doherty.

Pada tahun 2024, drama Tiongkok mengalami lonjakan popularitas di luar negeri. Menurut data dari AMPD, sebuah firma riset dan konsultasi pemirsa, di pasar Asia Tenggara, pemirsa drama Tiongkok di platform video-on-demand (VOD) melampaui pemirsa drama Amerika, menjadikannya sumber hiburan terbesar kedua. Dalam kategori konten gratis, drama Tiongkok memimpin dengan pangsa pengguna sebesar 40 persen.

"Kadang-kadang, saya juga mengunggah pembaruan di platform media sosial luar negeri, dan komentarnya dipenuhi penggemar drama internasional yang memanggil saya 'Miao Miao' menggunakan pinyin (sistem yang mewakili kata-kata Tiongkok dengan alfabet Latin). Saya merasa semakin banyak teman internasional yang menikmati drama Tiongkok saat ini," kata Ester Yu, seorang aktris dan penyanyi Tiongkok.

Seiring dengan semakin populernya drama Tiongkok di kancah internasional, minat terhadap budaya Tiongkok juga meningkat. Hal ini menciptakan siklus positif, yang menghubungkan pertunjukan dengan bintangnya dan semakin memperkaya konten Tiongkok.

"Saya sangat menikmati menonton pertunjukan ini, terutama karena mengingatkan saya pada budaya indah yang saya alami di Tiongkok, mulai dari alat musik hingga kaligrafi, puisi, dan pakaian. Ini benar-benar pengalaman yang unik, dan estetika yang luar biasa untuk dinikmati penonton," tutur Paul, penggemar drama Tiongkok lainnya.

Penggemar drama Tiongkok Korea, Gil Nahyun, telah mengamati peningkatan yang nyata dalam drama TV Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari penceritaan yang lebih padat hingga kualitas produksi yang lebih baik.

"Saya senang menonton drama TV Tiongkok, dan selama beberapa tahun terakhir, saya melihat peningkatan yang signifikan. Pertama, dengan alur cerita yang lebih kompleks, kualitas keseluruhannya telah meningkat pesat. Di masa lalu, alur cerita yang sedikit lebih panjang pun cenderung berlarut-larut, tetapi sekarang alurnya lebih padat, dan episode baru dirilis lebih cepat. Selain itu, para aktor dalam drama-drama terkini menjadi lebih menarik, membuat saya semakin bersemangat untuk menontonnya," ungkapnya.

Seiring dengan semakin populernya drama Tiongkok di luar negeri, metode distribusi internasionalnya pun menjadi semakin beragam.

Banyak drama domestik berkualitas tinggi kini diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan tersedia di platform seperti YouTube, Netflix, dan ViKi.

Untuk melayani pemirsa global, platform video telah memperkenalkan operasi lokal dan versi internasional, yang memungkinkan siaran domestik dan luar negeri secara bersamaan.

"Pada awalnya, fokus utama kami adalah pada distribusi dan pengelolaan platform kami sendiri. Seiring berjalannya waktu, kami menyadari bahwa pengguna yang lebih suka menonton konten di platform kami cenderung menjelajahi bagian yang lebih terspesialisasi. Agar lebih sesuai dengan minat mereka, kami memperkenalkan layanan keanggotaan dan meluncurkan aktivitas promosi untuk aplikasi kami", jelas Liu Xiao, Manajer Operasi Senior di Divisi Internasional Youku.

"Untuk versi internasional, fokus utama kami adalah menawarkan pilihan bahasa dan subtitel yang lebih luas. Meskipun konten intinya sebagian besar tetap sama, kami menyesuaikan subtitel dan sulih suara agar sesuai dengan preferensi berbagai negara dan wilayah. Misalnya, di Vietnam, pemirsa lebih menyukai narasi sulih suara. Sebagai tanggapan, kami memanfaatkan teknologi AI dan berinvestasi besar dalam produksi dan penerjemahan konten yang dilokalkan," imbuh Liu.

Menurut Laporan Perkembangan Drama Tiongkok 2024 yang dirilis oleh Administrasi Radio dan Televisi Nasional, nilai ekspor drama televisi Tiongkok terus meningkat dari tahun ke tahun, naik dari 24 juta dolar AS (sekitar 395 miliar rupiah) pada tahun 2012 menjadi 70 juta dolar AS (sekitar 1,15 triliun rupiah) pada tahun 2023.

Komentar