Kamis, 25 April 2024 11:21:32 WIB

3,2 juta orang Indonesia main judi online, perputaran uang Tembus Rp 327 Triliun

Indonesia

Tempo/Endro

JAKARTA, Radio Bharata Online - Pemerintah menyatakan akan memberantas judi online. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, usai rapat koordinasi Satgas Pemberantasan Judi Online di kantornya, pada Selasa, 23 April mengatakan, sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia saat ini bermain judi online. 

Hadi menuturkan, berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sekitar 80 persen pejudi online bermain di bawah nilai Rp100 ribu.  Tapi meskipun di bawah Rp100 ribu, nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.

Uang sebanyak itu berasal dari 168 transaksi, dan pada Triwulan pertama Tahun 2024 saja, tercatat Rp100 triliun. 

Hadi menuturkan, saat ini model judi online yang paling diminati masyarakat Indonesia adalah judi slot. 

Mengutip data Badan Reserse Kriminal Polri, sejak 2015 sampai 2023 tercatat ada beberapa model judi online yang diminati.

Hadi menjelaskan, pada tahun 2015 judinya bersifat credit market, kemudian pada 2016 cash market, dan mulai tahun 2023 sudah masif menggunakan link alternatif, server di luar negeri, dan yang paling banyak diminati adalah judi online dengan slot.

Judi slot ini paling banyak diminati, karena sangat mudah diakses, cukup hanya mensyaratkan adanya sambungan internet dan gawai. 

Sejauh ini, Hadi menyebut per 30 Desember 2023, Kemenkominfo telah menghapus 805.923 konten judi online yang beredar di dunia maya yang memiliki server di luar negeri.

Oleh karena itu, satgas pemberantasan judi online tidak hanya melibatkan aparat penegak hukum, tetapi juga seluruh kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Luar Negeri.

Kemenkominfo juga akan membuat MoU dengan negara lain yang diperluas. 

Ia menyebutkan negara-negara yang menjadi sasaran satgas pemberantasan judi online di antaranya berada di Asia Tenggara. (tempo)

Komentar