Kamis, 15 Mei 2025 12:37:1 WIB

Tiongkok Serukan Ketenangan di Laut Merah dan Resolusi Politik di Yaman
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Sun Lei, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sun Lei, pada hari Rabu (14/5) meminta semua pihak terkait untuk meredakan ketegangan di Laut Merah, melanjutkan dialog politik di Yaman, dan meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk mengatasi krisis yang memburuk di negara itu.

"Situasi di Laut Merah terus bergejolak, yang mengkhawatirkan," kata Sun pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Yaman, mengacu pada serangan udara AS dan Inggris baru-baru ini di Yaman, bersama dengan serangan silang antara Houthi dan Israel yang telah mengakibatkan banyak korban dan kerusakan infrastruktur.

Ia menekankan bahwa warga sipil dan fasilitas sipil tidak boleh menjadi sasaran operasi militer dalam keadaan apa pun, menyerukan pasukan Houthi untuk segera dan tanpa syarat membebaskan semua personel yang ditahan.

"Tiongkok menyambut baik perjanjian gencatan senjata baru-baru ini yang dicapai antara Amerika Serikat dan Houthi dan memuji upaya diplomatik Oman dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut. Kami berharap semua pihak terkait akan memanfaatkan ini sebagai kesempatan untuk mendinginkan situasi sedini mungkin," kata Sun.

"Tiongkok kembali menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap tenang dan menahan diri serta tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat memperburuk ketegangan. Kami menyerukan kepada Houthi untuk berhenti menyerang kapal-kapal komersial dan menjaga keamanan jalur pelayaran Laut Merah," lanjutnya.

Sun mencatat bahwa krisis di Yaman pada akhirnya harus diselesaikan melalui cara-cara politik, dan ketegangan di Laut Merah terkait erat dengan krisis yang sedang berlangsung di Gaza.

"Ketegangan di Laut Merah terkait erat dengan situasi di Gaza. Baru-baru ini, tanpa menghiraukan tentangan keras dari masyarakat internasional, Israel telah melanjutkan pertempuran di Gaza dan memberlakukan blokade berkelanjutan di Gaza, yang menimbulkan tantangan tambahan bagi keamanan dan stabilitas kawasan tersebut. Hal ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Masyarakat internasional harus menjadikan gencatan senjata yang langgeng di Gaza sebagai prioritas utama, untuk meredakan situasi secara keseluruhan di kawasan tersebut dan memulihkan perdamaian dan stabilitas di Yaman dan Laut Merah," paparnya.

Pasukan Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah menargetkan Israel dan pengiriman barang terkait Israel sejak November 2023, dengan alasan solidaritas dengan Palestina. Serangan tersebut kemudian meluas hingga menargetkan kapal-kapal AS.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner