Kamis, 7 Agustus 2025 10:27:56 WIB

Dataran Tinggi Tibet Utara Alami Transformasi Ekologi saat Tibet Rayakan Ulang Tahun ke-60
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

He Yingqian, Kepala Kantor Pengembangan Taman Nasional Kota Nagqu (CMG)

Nagqu, Radio Bharata Online - Dataran tinggi Tibet utara di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok, telah mengalami kemajuan luar biasa dalam perlindungan ekologi dan pembangunan berkelanjutan selama 60 tahun terakhir sejak berdirinya daerah otonom tersebut pada 1 September 1965. Lanskap yang dulunya keras kini menjadi rumah bagi satwa liar yang berkembang pesat dan industri energi bersih yang sedang berkembang.

Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18 pada tahun 2012, Tibet telah menerapkan strategi konservasi holistik yang mengintegrasikan pegunungan, sungai, hutan, lahan pertanian, danau, padang rumput, dan gurun. Jaringan kawasan lindung telah terbentuk, dengan taman nasional memainkan peran sentral.

Setelah pembentukan bagian Tangbei dari Taman Nasional Sanjiangyuan pada tahun 2021, dataran tinggi ini telah menjalani upaya restorasi yang ekstensif, dengan spesies yang terancam punah dan habitatnya menerima perlindungan yang lebih ketat.

Menurut departemen ekologi dan lingkungan wilayah tersebut, berkat upaya pelestarian yang berdedikasi selama bertahun-tahun, status konservasi antelop Tibet telah diturunkan dari "terancam punah" menjadi "hampir terancam".

Upaya konservasi telah membuahkan hasil, karena Tibet kini menjadi rumah bagi 16 spesies satwa liar dilindungi kelas satu dan 26 spesies kelas dua.

"Selama dua tahun pemantauan, kami telah melihat pemulihan yang stabil di antara spesies-spesies unggulan utama. Populasi antelop Tibet di wilayah Tangbei telah meningkat dari lebih dari 60.000 ekor pada awalnya menjadi hampir 160.000 ekor sekarang," kata He Yingqian, Kepala Kantor Pengembangan Taman Nasional Kota Nagqu.

Padang Rumput Qiangtang, yang terletak di dataran tinggi tersebut, merupakan salah satu dari lima zona pastoral utama Tiongkok. Pihak berwenang telah mempromosikan penggembalaan rotasi dan musiman serta memperkenalkan perangkat digital untuk mendukung penggembalaan presisi, sekaligus melindungi padang rumput tersebut.

Di Nagqu saja, lebih dari 477.000 hektar padang rumput yang terdegradasi telah dipulihkan sejak 2019, yang meningkatkan kesehatan ekologis dan produktivitas ekonomi. Produksi peternakan di wilayah ini telah melonjak dari lebih dari 800 juta yuan pada tahun 2012 menjadi lebih dari 4 miliar yuan (sekitar 9 triliun rupiah) pada tahun 2024.

Meskipun padang rumput yang lebih hijau mendukung keanekaragaman hayati dan mata pencaharian lokal, energi bersih telah muncul sebagai pilar lain dari transformasi Tibet di dataran tinggi.

Pembangkit listrik tenaga angin Oumatingga, salah satu yang tertinggi di dunia, dengan ketinggian rata-rata 4.600 meter, mulai beroperasi pada Januari 2024 di kota Nagqu.

Proyek yang terdiri dari 25 turbin dengan total kapasitas terpasang 100 megawatt itu merupakan pencapaian penting yang menunjukkan komitmen kuat wilayah ini terhadap pengembangan energi terbarukan, khususnya di bidang fotovoltaik dan tenaga angin.

"Dulu kami sering mengalami pemadaman listrik. Sekarang listrik tersedia setiap saat. Sangat praktis," ujar penduduk setempat, Dazhen.

Pada tahun 2024, energi bersih menyumbang lebih dari 99 persen pembangkitan listrik Tibet, menjadikannya wilayah dengan pangsa energi terbarukan tertinggi di Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner