Sabtu, 4 Mei 2024 12:25:1 WIB

Program Tukar Tambah Peralatan Rumah Tangga di Tiongkok Berhasil Meningkatkan Konsumsi dan Melindungi Lingkungan
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang pelanggan di sebuah toko di pusat kota Shanghai, Distrik Changning (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Para pelanggan di Shanghai kembali membanjiri toko-toko fisik untuk meningkatkan peralatan rumah tangga mereka berkat kemajuan dalam efisiensi energi dan ketersediaan subsidi yang ditawarkan oleh pemerintah setempat, merek peralatan rumah tangga, dan peritel.

Sebuah toko di pusat kota Shanghai, Distrik Changning, telah menerima rata-rata 2.800 pelanggan setiap hari dalam beberapa hari terakhir.

Label pada beberapa peralatan rumah tangga menunjukkan bahwa pelanggan memiliki akses ke subsidi 10 persen selama produk yang mereka beli adalah produk yang hemat energi.

"Dengan adanya subsidi 10 persen ini, saya memutuskan untuk melakukan pembelian secara offline di toko ini. Harganya lebih murah," ujar seorang pelanggan.

Subsidi 10 persen ini ditawarkan oleh pemerintah Shanghai untuk meningkatkan konsumsi. Para peritel juga menawarkan subsidi, yang semakin mendorong konsumsi.

"Jika pelanggan membeli produk dengan label energi kelas satu, sementara pada saat yang sama memiliki mesin lama untuk diganti, pelanggan dapat menikmati subsidi 10 persen dari pemerintah. Dan platform kami dan produsen bersama-sama menawarkan subsidi 10 persen untuk barang tukar tambah. Dan kami juga menawarkan tambahan subsidi tujuh hingga delapan persen untuk set, dan subsidi lima persen untuk barang tunggal. Jadi, pelanggan secara umum bisa mendapatkan subsidi 35 hingga 40 persen," kata Yang Xu, Manajer Pengadaan dan Penjualan di JD.com cabang Shanghai, perusahaan e-commerce raksasa Tiongkok.

Terlihat jelas, orang-orang bersedia membeli lebih banyak produk, terutama model-model kelas atas.

"Barang-barang sekarang lebih murah. Jadi saya punya uang lebih untuk membeli produk kelas atas. Saya telah menghabiskan 20.000 yuan (sekitar 45 juta rupiah) di sini. Di masa lalu, saya tidak akan memilih kulkas yang harganya lebih dari 13.000 yuan (sekitar 29 juta rupiah). Saya hanya akan membeli satu dengan setengah harganya. Dan saya tidak berencana untuk membeli TV. Tapi sekarang, saya memutuskan untuk membelinya," kata seorang pelanggan.

Meningkatkan konsumsi hanyalah salah satu sisi positif dari program tukar tambah. Mengganti mesin-mesin lama dengan model yang lebih hemat energi juga sejalan dengan tujuan pengurangan karbon di Tiongkok.

Tiongkok telah berjanji untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030, dan netralitas karbon pada tahun 2060.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner