Jumat, 1 Agustus 2025 16:8:17 WIB
Tiongkok akan Alokasikan Lebih Banyak Dana pada Bulan Oktober 2025 untuk Dukung Program Tuker Tambah
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Jiang Yi, Juru Bicara NDRC ( CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Perencana ekonomi terkemuka Tiongkok mengatakan pada hari Jumat (1/8) bahwa dana obligasi negara khusus ultra-panjang senilai 69 miliar yuan (sekitar 158 triliun rupiah) akan dialokasikan pada bulan Oktober 2025 untuk mendukung lebih lanjut program tukar tambah barang konsumsi negara tersebut.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau National Development and Reform Commission (NDRC) mengadakan konferensi pers di Beijing pada Jumat (1/8) pagi, dengan para pejabat memberikan pengarahan kepada media mengenai kinerja makroekonomi Tiongkok.
Jiang Yi, Juru Bicara NDRC, mengatakan bahwa dana sebesar 800 miliar yuan (sekitar 1.836 triliun rupiah) tahun ini untuk mendukung proyek-proyek implementasi strategi nasional utama dan membangun kapasitas keamanan di bidang-bidang utama telah dialokasikan sepenuhnya, sementara gelombang keempat dana obligasi negara khusus ultra-panjang untuk mendukung lebih lanjut program tukar tambah barang konsumsi negara tersebut akan dirilis sesuai jadwal pada bulan Oktober 2025.
"Tahun ini, dana obligasi negara khusus ultra-panjang sebesar 69 miliar yuan (sekitar 158 triliun rupiah) gelombang ketiga telah dialokasikan untuk mendukung program tukar tambah barang konsumsi, dan gelombang keempat, yang juga berjumlah 69 miliar yuan, dijadwalkan akan dicairkan pada bulan Oktober, yang akan melengkapi rencana alokasi tahunan sebesar 300 miliar yuan (sekitar 688 triliun rupiah)," ujar Jiang.
NDRC, bersama dengan Kementerian Keuangan Tiongkok, telah mengalokasikan dana sebesar 300 miliar yuan (sekitar 688 triliun rupiah) untuk mendukung program tersebut tahun ini. Dua gelombang pertama dana itu, dengan total 162 miliar yuan (sekitar 371,7), dialokasikan masing-masing pada bulan Januari dan April 2025.
Pejabat NDRC, Zhou Chen, mengatakan dalam konferensi pers bahwa kinerja ekonomi pada paruh pertama tahun ini menunjukkan ketahanan yang kuat, dengan permintaan domestik berkontribusi 68,8 persen terhadap pertumbuhan PDB dan terus menjadi pendorong ekspansi.
NDRC menyatakan akan terus memperkuat regulasi kualitas dan harga produk, mencegah risiko seperti menaikkan harga terlebih dahulu baru kemudian memberikan subsidi, dan mendapatkan subsidi secara curang, guna memastikan penerapan kebijakan yang tepat.
Sementara itu, otoritas juga akan secara bertahap memperkenalkan dan menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan lapangan kerja dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
"Upaya akan dilakukan untuk terus meningkatkan perangkat kami guna menstabilkan lapangan kerja dan memperluas permintaan domestik. Ini termasuk penyesuaian tepat waktu berdasarkan perubahan lingkungan eksternal dan koordinasi kebijakan serta pekerjaan antara tahun ini dan tahun depan. Penekanan akan diberikan pada stabilisasi lapangan kerja dan dukungan perusahaan, sambil menjaga stabilitas pasar dan ekspektasi, sehingga mencapai kombinasi optimal antara harga yang pulih secara wajar, lapangan kerja sosial yang stabil, dan pertumbuhan ekonomi," jelas Zhou Chen, Direktur Departemen Reformasi Sistem Komprehensif NDRC.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
