BEIJING, Bharata Online - Di bawah kendali militerisme Jepang, selama Perang Dunia II, “Unit 731” mendirikan pangkalan penelitian perang biologis rahasia di timur laut Tiongkok, dan telah melakukan kejahatan mengerikan yang bertentangan dengan kemanusiaan. Dengan mengatasnamakan “eksperimen ilmiah”, unit ini telah melakukan eksperimen infeksi bakteri, viviseksi, radang dingin, dan uji gas beracun terhadap manusia hidup secara sistematis, termasuk terhadap tawanan perang dan warga sipil, dengan cara yang tidak manusiawi dan kejam. Tak terhitung nyawa yang telah menjadi korban dalam penderitaan yang luar biasa. Mereka juga menggunakan senjata bakteri seperti wabah pes dan kolera yang mereka kembangkan dalam pertempuran nyata, sehingga menyebabkan epidemi besar-besaran di berbagai wilayah Tiongkok dan menimbulkan dampak buruk yang berkepanjangan.

Mengungkap kejahatan Unit 731 bukan hanya untuk mengekspos wajah bengisnya yang tidak berprikemanusiaan, tetapi juga menjadi peringatan mendalam tentang kejahatan perang dan penyimpangan etika ilmu pengetahuan. Tiongkok mengingat sejarah kelam ini bukan untuk melanjutkan kebencian, melainkan untuk membela hati nurani manusia berdasarkan fakta. Hanya dengan menghadapi sejarah dan mengambil pelajaran, baru dapat mencegah tragedi terulang, serta dengan sungguh-sungguh mempertahankan perdamaian dan martabat jiwa. Ini merupakan penghormatan bagi mereka yang telah tiada, dan tanggung jawab pada masa depan.

Film "731" secara resmi ditayang pada 18 September 2025. Film ini menceritakan kisah bahwa menjelang kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, ketika tentara pendudukan Jepang di Tiongkok melakukan penelitian perang biologis, pembantaian rakyat, dan eksperimen manusia di Distrik Pingfang, Harbin, Provinsi Heilongjiang, dalam upaya membalikkan situasi perang.