Senin, 25 Agustus 2025 13:32:24 WIB

Tiongkok Alami Pertumbuhan Perdagangan dan Perluasan Kemitraan selama Rencana Lima Tahun ke-14

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Sektor kepabeanan Tiongkok telah mencapai kemajuan yang signifikan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025), didorong oleh pertumbuhan perdagangan yang stabil dan jaringan kemitraan global yang semakin luas.

Momentum ini tidak hanya mencerminkan perluasan jejak ekonomi Tiongkok, tetapi juga pendekatannya yang terus berkembang terhadap kerja sama internasional.

Dalam konferensi pers pada hari Senin (25/8) di Beijing, Sun Meijun, Menteri Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, menyoroti komitmen negara tersebut terhadap multilateralisme dan hubungan yang semakin erat dengan pasar-pasar berkembang. Ia menekankan pentingnya strategis rute perdagangan yang beragam dan dampak yang semakin besar dari Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI).

"Tiongkok dengan teguh menegakkan sistem perdagangan multilateral, menentang unilateralisme, dan melawan praktik-praktik perundungan. Lingkaran pertemanan kami terus berkembang, dan jalur diversifikasi perdagangan semakin luas. Perdagangan barang Tiongkok dengan negara-negara mitra Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) mencapai 22,1 triliun yuan (sekitar 50 ribu triliun rupiah) pada tahun 2024, yang mencakup lebih dari separuh total perdagangan luar negerinya. Perdagangan dengan pasar-pasar berkembang seperti ASEAN, Amerika Latin, Afrika, dan Asia Tengah tumbuh dengan rata-rata lebih dari 10 persen per tahun. Tiongkok kini telah menjadi salah satu dari tiga mitra dagang teratas bagi 157 negara dan kawasan di seluruh dunia, yang semakin menegaskan perannya sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab dan keunggulannya yang terus berkembang dalam kerja sama internasional untuk saling menguntungkan," jelas Sun.

Komentar