Senin, 6 Mei 2024 13:29:47 WIB

Tiongkok Menyaksikan Lonjakan Perjalanan Lintas Batas Selama Liburan Hari Buruh
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Jibin, Manajer Umum Departemen Big Data dari Pusat Teknologi Informasi Seluler Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok menyaksikan lonjakan pariwisata inbound dan outbound selama liburan May Day atau Hari Buruh selama lima hari yang baru saja berakhir.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara yang memberikan pembebasan visa bagi warga negara Tiongkok, termasuk Thailand, Singapura, dan Malaysia, meningkat lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain Asia Tenggara, negara-negara Asia lainnya seperti Uni Emirat Arab, Kazakhstan, dan Qatar juga muncul sebagai tujuan populer bagi wisatawan Tiongkok selama liburan yang berakhir pada hari Minggu (5/5).

Wisatawan dari kota-kota kecil dan menengah di Tiongkok menunjukkan keinginan yang kuat untuk bepergian ke luar negeri, dengan jumlah wisatawan outbound dari kota-kota tingkat ketiga dan keempat melonjak 55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan nasional.

Dari sisi wisatawan inbound, mayoritas dari mereka berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Eropa yang menikmati kebijakan bebas visa, termasuk Thailand, Malaysia, Belanda, Prancis, dan Swiss.

"Dengan semakin banyaknya negara yang tercakup dalam kebijakan bebas visa, jumlah wisatawan inbound melonjak 76 persen dari tahun ke tahun, menyuntikkan vitalitas baru yang kuat ke pasar pariwisata domestik," kata Wang Jibin, Manajer Umum Departemen Big Data dari Pusat Teknologi Informasi Seluler Tiongkok.

Di antara kota-kota di Tiongkok, Guangzhou, Shenzhen, Nanning, Shanghai, dan Chengdu merupakan tujuan utama bagi wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara, sementara wisatawan Eropa dan Amerika lebih memilih untuk mengunjungi kota-kota tingkat pertama seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner