Kamis, 27 Februari 2025 13:19:32 WIB
Ia memuji upaya badan-badan PBB dan pekerja kemanusiaan yang melakukan operasi bantuan dalam kondisi yang sangat berbahaya
International
Eko Satrio Wibowo

Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB (CMG)
New York, Radio Bharata Online - Seorang utusan Tiongkok pada hari Rabu (26/2) menyerukan gencatan senjata segera untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Sudan yang dilanda perang, mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dukungan yang lebih terarah kepada negara Afrika yang terkepung itu.
Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Sudan, Fu Cong, Perwakilan Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, memuji upaya badan-badan PBB dan pekerja kemanusiaan yang melakukan operasi bantuan dalam kondisi yang sangat berbahaya.
"Konflik di Sudan kini telah berlangsung selama hampir dua tahun tanpa ada tanda-tanda de-eskalasi. Konflik ini telah menyebabkan banyaknya korban sipil, pengungsian besar-besaran, dan kerusakan infrastruktur yang meluas, sehingga lebih dari 30 juta orang membutuhkan berbagai bentuk bantuan kemanusiaan," ujar Fu.
Tiongkok menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan dukungan yang lebih besar dan lebih terarah kepada Sudan dan negara-negara tetangganya, membantu negara-negara ini memperkuat kemampuan respons kemanusiaan mereka untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh luapan konflik, penyebaran pengungsi, penyebaran penyakit menular, dan kerawanan pangan dengan lebih baik, tegas Fu.
"Sejak pecahnya konflik bersenjata di Sudan, Tiongkok terus memberikan bantuan semampunya. Selain mengirimkan beberapa kali pengiriman makanan dan perlengkapan medis, Tiongkok baru-baru ini mengirimkan sejumlah tenda dan bahan bantuan bencana lainnya bulan ini. Tiongkok bersedia bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam meringankan krisis kemanusiaan Sudan dan mendorong penyelesaian konflik," imbuh utusan Tiongkok tersebut.
Fu menggarisbawahi bahwa hanya gencatan senjata yang dapat meredakan krisis kemanusiaan secara mendasar.
"Tiongkok menyambut baik pengajuan rencana nasional perlindungan warga sipil oleh pemerintah Sudan baru-baru ini dan mendesak semua pihak yang bertikai untuk benar-benar mematuhi resolusi Dewan Keamanan, menghentikan permusuhan, dan berupaya untuk segera menstabilkan situasi di lapangan. Tiongkok menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan, persatuan, dan integritas teritorial Sudan," kata Fu.
Ia juga menyoroti bahwa Dewan Keamanan telah mengadopsi resolusi tahun lalu yang menyerukan gencatan senjata selama bulan suci Ramadan. Ia mengatakan Tiongkok sekali lagi mendesak semua pihak yang bertikai untuk meletakkan senjata, menghentikan kekerasan, memperkuat persatuan, dan mengakhiri pertempuran, sehingga perdamaian dapat terwujud sesegera mungkin.
Sudan telah dilanda konflik yang menghancurkan antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak pertengahan April 2023, yang menewaskan sedikitnya 29.683 orang, menurut Armed Conflict Location and Event Data, sebuah kelompok pemantau krisis yang dikutip oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Konflik tersebut juga telah menyebabkan lebih dari 15 juta orang mengungsi, baik di dalam maupun di luar Sudan, menurut perkiraan Organisasi Internasional untuk Migrasi.
Komentar
Berita Lainnya
Peng Liyuan menyerukan upaya global untuk mendorong pendidikan bagi anak perempuan dan perempuan ke arah yang lebih adil lebih inklusif dan lebih berkualitas dan kontribusi untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global dan membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Presiden RI Joko Widodo memuji gaya kepemimpinan Presiden Tiongkok International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Giorgia Meloni International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Sebuah insiden kebakaran terjadi di Gunung Kilimanjaro di Tanzania International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Serangan udara oleh militer Myanmar menewaskan lebih dari 60 orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
