Sabtu, 4 Mei 2024 9:43:27 WIB

Pesawat Jet Buatan Tiongkok Perkuat Hubungan Dengan Indonesia
Indonesia

ANTARA - AP Wira

banner

Pesawat Jet Buatan Tiongkok Perkuat Hubungan Dengan Indonesia

JAKARTA, Radio Bharata Online - Sejak ARJ21 produksi Tiongkok melakukan debut penerbangan komersialnya di luar negeri dengan maskapai penerbangan Indonesia TransNusa satu tahun yang lalu, pesawat jet regional tersebut menunjukkan peningkatan performa di pasar Asia Tenggara.

Selama satu tahun terakhir, TransNusa telah mengakuisisi dua ARJ21 dari Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC) dan mengoperasikannya di enam rute. Kedua pesawat tersebut telah mengumpulkan 3.560 jam penerbangan aman dan mengangkut hampir 120.000 penumpang.

Keberhasilan ARJ21 menandai pencapaian signifikan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dalam hubungan Tiongkok-Indonesia yang sedang berkembang.

ADAPTASI PASAR LOKAL

Di Indonesia, bandara kerap kali memiliki fasilitas yang terbatas serta landasan pacu yang pendek dan sempit, namun, ARJ21 mampu beradaptasi dengan baik dengan kondisi tersebut.

Saat jet tersebut menyelesaikan penerbangan carteran dari Jakarta ke Morowali, yang landasan pacu bandaranya sempit dan pendek, Wakil Presiden TransNusa Leo Budiman menyebutnya sebagai "keberhasilan luar biasa" serta terobosan bagi ARJ21.

Wakil Presiden COMAC Shanghai Aircraft Customer Service Co., Ltd. Wu Guofang mengatakan kepada Xinhua bahwa ARJ21 dirancang untuk beradaptasi terhadap suhu dan kelembapan tinggi, yang cocok dengan iklim di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Sementara itu, salah seorang pilot TransNusa bernama Yves Liga Pangeran Hakim mengatakan pesawat ARJ21 sangat cocok untuk pasar lokal.

"Potensinya bagus dan dapat terbang di landasan sempit. Pesawat ini memberikan solusi bagi pasar penerbangan Indonesia. Sebuah kesuksesan besar," kata Hakim, yang telah beberapa kali menerbangkan ARJ21.

ARJ21 juga sempat dikerahkan untuk penerbangan internasional karena TransNusa mengoperasikan pesawat tersebut di rute Jakarta-Kuala Lumpur pada 2023. Menurut Budiman, ARJ21 menerima "sambutan yang luar biasa" di Malaysia karena pesawat jet tersebut telah memperoleh izin untuk beroperasi di enam bandara di negara tersebut.

"Kami akan menunjukkan kepada dunia bahwa ARJ21 sangat cocok untuk pasar lokal," kata Budiman.

POTENSIAL UNTUK MENJANGKAU KAWASAN YANG LEBIH LUAS

Setelah sukses di Indonesia, COMAC berupaya memperluas jejak bisnisnya ke negara-negara lain di Asia Tenggara.

Di Singapore Airshow 2024 yang digelar pada Februari lalu, ARJ21 dan C919, pesawat jet lainnya buatan COMAC, menarik perhatian publik. Dalam ajang tersebut, COMAC menerima pesanan 40 unit jet C919 dan 16 unit jet ARJ21.

Usai Singapore Airshow 2024, kedua pesawat jet tersebut meluncurkan penerbangan demonstrasi di lima negara Asia Tenggara. Mengincar kerja sama dengan maskapai penerbangan lokal di negara-negara tersebut, COMAC mulai membangun jaringan pasar luar negerinya.

"Pesawat ini telah sepenuhnya menunjukkan stabilitas dan kemampuan beradaptasi yang sangat baik, menerima tanggapan yang sangat positif dari otoritas penerbangan sipil Indonesia, maskapai penerbangan Indonesia, dan pasar Asia Tenggara," kata Wu.

Meyakini ARJ21 memiliki potensi pasar yang lebih besar di kawasan tersebut, Budiman mengatakan maskapai TransNusa akan meningkatkan konektivitas antarpulau, yang sangat penting bagi Indonesia dan kawasan yang lebih luas.

"Kami melihat COMAC mengalami kemajuan dari hari ke hari," kata Budiman, seraya menambahkan bahwa prospeknya "sangat menjanjikan."

[ANTARA]

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner