Kamis, 31 Juli 2025 11:15:28 WIB
Pakar: Hasil Putaran Terakhir Perundingan Perdagangan Tiongkok-AS Sesuai dengan Ekspektasi Pasar
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Cui Fan, Profesor di Sekolah Perdagangan Internasional dan Ekonomi dari Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Menurut seorang pakar ekonomi dan perdagangan Tiongkok, hasil putaran terakhir perundingan dagang Tiongkok-AS sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar, meskipun diperlukan upaya lebih lanjut untuk meredam ketidakpastian yang masih ada guna menciptakan lingkungan yang stabil bagi perdagangan global.
Pada hari Senin (28/7), delegasi Tiongkok dan AS mengadakan perundingan ekonomi dan perdagangan selama dua hari di Stockholm, ibu kota Swedia.
Baik pihak Tiongkok maupun Amerika Serikat menggambarkan putaran terakhir perundingan dagang tersebut sebagai "mendalam, jujur, dan konstruktif."
Cui Fan, seorang Profesor di Sekolah Perdagangan Internasional dan Ekonomi dari Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) bahwa pertemuan tersebut berhasil membangun diskusi-diskusi sebelumnya.
"Hasil perundingan sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar. Berdasarkan fondasi yang telah diletakkan selama pertemuan-pertemuan sebelumnya di Jenewa dan London - tempat Konsensus Jenewa dan Kerangka Kerja London dibentuk. Putaran terakhir ini memperluas cakupan diskusi secara signifikan. Kedua belah pihak bertukar pandangan tentang isu-isu yang lebih luas," kata Cui.
Menurut Li Chenggang, Perwakilan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan sekaligus Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, baik Tiongkok maupun AS akan terus mendorong perpanjangan penangguhan tarif timbal balik sebesar 24 persen dari pihak AS, serta langkah-langkah balasan dari pihak Tiongkok.
Cui mengakui kemajuan tersebut, tetapi menekankan bahwa upaya lebih lanjut untuk membangun konsensus antara kedua belah pihak akan membutuhkan waktu.
"Masalah ini harus dilihat dari dua sudut pandang. Di satu sisi, baik Tiongkok maupun Amerika Serikat tidak ingin sengketa perdagangan semakin memanas. Di sisi lain, masih terdapat perbedaan pendapat yang signifikan antara kedua belah pihak, terutama terkait tarif dan isu-isu perdagangan yang lebih luas. Perbedaan-perbedaan ini kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu. Dari perspektif pasar, secara keseluruhan hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS tampaknya mulai stabil, tetapi ketidakpastian masih ada. Ketidakpastian ini terus mengganggu rantai industri dan pasokan global. Tiongkok dan AS harus bekerja sama untuk mengurangi ketidakpastian ini," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
