Sabtu, 27 April 2024 12:57:4 WIB

Laba Industri Tiongkok Naik 4,3 Persen di Kuartal Pertama Tahun 2024
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Berbagai lini produksi otomatis (CMG)

Tiongkok, Radio Bharata Online - Data pemerintah Tiongkok menunjukkan pada hari Sabtu (27/4) bahwa laba industri Tiongkok naik 4,3 persen pada kuartal pertama tahun 2024, membalikkan penurunan sebesar 2,3 persen pada tahun 2023.

Biro Statistik Nasional (NBS) mengumumkan bahwa dipicu oleh peningkatan produksi dan peningkatan penjualan perusahaan di tengah pemulihan permintaan domestik dan dukungan kebijakan, dalam tiga bulan pertama, keuntungan perusahaan industri di atas ukuran yang ditentukan mencapai lebih dari 1,505 triliun yuan (sekitar 3.443 triliun rupiah), menandai kenaikan tiga kuartal berturut-turut.

Perusahaan industri di atas ukuran yang ditentukan adalah produsen dengan pendapatan tahunan dari bisnis utama mencapai 20 juta yuan (sekitar 45,7 miliar rupiah) atau lebih.

Sementara itu, NBS juga menambahkan bahwa pendapatan bisnis perusahaan-perusahaan industri ini juga meningkat 2,3 persen tahun ke tahun, 1,2 poin persentase lebih tinggi dibandingkan keseluruhan tahun 2023, juga mencapai pertumbuhan ekonomi positif selama tiga bulan berturut-turut.

Khususnya, industri manufaktur muncul sebagai industri dengan kinerja terbaik pada periode Januari-Maret 2024, dengan laba yang mencatat peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 7,9 persen menjadi sekitar 1,017 triliun yuan (sekitar 2.327 triliun rupiah).

Jika dirinci, keuntungan sektor manufaktur teknologi tinggi dan manufaktur peralatan masing-masing meningkat sebesar 29,1 persen dan 18 persen, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan yang tercatat pada tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, keuntungan di industri manufaktur barang konsumsi mengalami pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 10,9 persen, mencapai pertumbuhan dua digit dalam tiga kuartal berturut-turut.

NBS menambahkan bahwa di antara 41 kategori industri yang dipantau oleh biro tersebut, 28 diantaranya mencatat pertumbuhan keuntungan dari tahun ke tahun.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner