Selasa, 26 Agustus 2025 16:41:48 WIB

Kapasitas Pasokan Energi Tiongkok Tetap Tangguh usai Tingkat Permintaan Mencapai Titik Tertinggi dalam Sejarah

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Kapasitas pasokan energi Tiongkok telah terbukti kuat dan tangguh selama puncak permintaan listrik musim panas 2025. Pasalnya, negara tersebut mengalami konsumsi listrik yang mencapai rekor tertinggi bulan lalu, ungkap seorang pejabat dari Badan Energi Nasional Tiongkok, Selasa (26/8).

Konsumsi listrik Tiongkok, yang dipandang sebagai barometer utama aktivitas ekonomi, melampaui angka 1 triliun kilowatt-jam pada bulan Juli 2025 untuk pertama kalinya, meningkat 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh kombinasi beberapa gelombang panas dan aktivitas industri yang stabil.

Wang Hongzhi, Kepala Badan Energi Nasional Tiongkok, mencatat bahwa pencapaian angka tonggak sejarah itu telah menarik perhatian global yang signifikan, dan mengatakan bahwa output bulanan ini setara dengan seluruh konsumsi listrik tahunan Jepang.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat swasembada energi Tiongkok tetap di atas 80 persen selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 negara tersebut (2021-2025), yang menyoroti pasokan listrik yang stabil.

"Setelah periode puncak musim panas sebagian besar berakhir, pasokan listrik Tiongkok tetap stabil dan teratur. Dapat dikatakan bahwa ketahanan energi telah mampu menahan lonjakan permintaan dan menjamin kebutuhan dasar. Secara keseluruhan, kapasitas dan ketahanan pasokan energi Tiongkok telah mencapai tingkat yang tinggi," ujar Wang.

Dalam empat tahun pertama periode Rencana Lima Tahun ke-14, didorong oleh faktor-faktor seperti perkembangan industri yang sedang berkembang, permintaan energi Tiongkok tumbuh pesat, dengan konsumsi kumulatif meningkat sebesar 980 juta ton batu bara standar, setara dengan total konsumsi energi tahunan gabungan Inggris, Prancis, dan Jerman.

Total permintaan energi Tiongkok telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh faktor-faktor seperti perkembangan industri yang sedang berkembang. Wang mencatat bahwa dalam empat tahun pertama periode Rencana Lima Tahun ke-14, konsumsi kumulatif Tiongkok meningkat sebesar 980 juta ton batu bara standar, setara dengan total konsumsi energi tahunan gabungan Inggris, Prancis, dan Jerman.

Ia pun menambahkan bahwa produksi energi domestik juga meningkat, dengan lebih dari 90 persen peningkatan konsumsi ini dipenuhi melalui pasokan domestik.

Wang juga menyoroti peran penting sumber energi baru dalam memenuhi permintaan, menekankan bahwa negara ini telah memenuhi targetnya dalam hal ini seiring transisi menuju lebih banyak energi terbarukan.

"Secara khusus, energi baru memainkan peran penting, mencapai dua target '50 persen', yaitu, pembangkit listrik energi baru menyumbang hampir 50 persen dari peningkatan pembangkit listrik nasional, dan pasokan energi non-bahan bakar fosil melonjak hampir 50 persen. Hal ini semakin memperkuat fondasi swasembada energi Tiongkok dan terus meningkatkan pangsa energi bersihnya secara keseluruhan," ujarnya.

Pejabat tersebut mengatakan Tiongkok telah membangun sistem produksi, pasokan, penyimpanan, dan penjualan energi yang relatif lengkap, serta menerapkan mekanisme untuk memastikan pasokan dan harga yang stabil.

Menurutnya, kapasitas cadangan energi negara ini terus meningkat dan jaringan minyak dan gas nasional terbentuk lebih cepat.

Meskipun lingkungan eksternal kompleks yang disebabkan oleh konflik geopolitik internasional dan fluktuasi signifikan dalam pasokan dan permintaan energi global, Wang juga menekankan bahwa pasokan dan permintaan energi Tiongkok, serta penggunaan energi sipil, tetap stabil dan teratur dalam beberapa tahun terakhir.

Komentar