Selasa, 12 Agustus 2025 12:20:48 WIB
Sekolah Asrama di Tibet Tawarkan Kesempatan Pendidikan Penting bagi Siswa Terpencil
Sosial Budaya
Eko Satrio Wibowo

Tshering Sangmo, Siswa dari Daerah Terpencil di Tibet (CMG)
Shannan, Radio Bharata Online - Siswa dari daerah terpencil mendapatkan manfaat dari peningkatan pendidikan yang ditawarkan di sekolah-sekolah berasrama di Daerah Otonomi Tibet, barat daya Tiongkok. Sekolah-sekolah ini menghemat waktu mereka dari perjalanan jauh sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
Karena Tibet mencakup wilayah yang luas namun jarang penduduknya, salah satu kendala terbesar bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas baik seringkali adalah jarak yang cukup jauh antara rumah dan sekolah mereka. Untuk mengatasi hal ini, banyak lembaga pendidikan menawarkan kesempatan bagi siswa dari latar belakang pedesaan untuk tinggal di sekolah.
Didirikan pada tahun 2019, Sekolah Menengah Wanquan di Kota Shannan adalah salah satu fasilitas yang mempertemukan siswa dari berbagai daerah.
Ni Huili mulai mengajar di Tibet pada tahun 1998 dan sangat menyadari beberapa kesulitan lokal yang telah menghambat pendidikan kaum muda di masa lalu. Ia mengatakan bahwa sekolah berasrama menawarkan solusi penting untuk beberapa tantangan ini.
"Di mana pun saya bekerja, di kabupaten atau kota, saya selalu merasa bahwa orang tua di Tibet memberikan dukungan yang kuat terhadap pendidikan dan memberikan perhatian besar terhadap sekolah anak-anak mereka. Saya pikir sekolah berasrama tidak hanya dapat meringankan beban orang tua, seperti menjemput dan mengantar anak-anak mereka, yang sejujurnya cukup melelahkan; tetapi juga membuat transportasi lebih aman dan nyaman, memberi mereka lebih banyak waktu untuk belajar," ujar Ni.
Ada lebih dari 1.800 siswa di Sekolah Menengah Wanquan, dengan 95 persen di antaranya berasal dari daerah pedesaan, dan beberapa bahkan harus menempuh perjalanan seharian penuh hanya untuk sampai ke sana.
Salah satu siswa yang paling sering bepergian adalah Tshering Sangmo, yang berasal dari daerah yang sangat terpencil. Ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya bermain dengan yak milik keluarganya di padang rumput dan mungkin juga ditakdirkan untuk menghabiskan masa depannya di sana.
Namun, karena ingin memberikan kesempatan terbaik bagi putri mereka dalam hidup, orang tuanya sangat ingin agar ia mengenyam pendidikan tinggi di sekolah asrama, meskipun itu berarti harus pindah jauh dari rumah.
"Orang tua saya juga tidak ingin saya bekerja di restoran. Mereka berharap saya bisa belajar dengan baik, kuliah, dan mengarungi dunia yang lebih luas," ungkap Sangmo.
Di Sekolah Menengah Wanquan, melestarikan nilai-nilai budaya tradisional Tibet dianggap sama pentingnya dengan mempelajari pengetahuan baru dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Banyak klub yang mencakup berbagai bidang telah diluncurkan di sekolah untuk mengakomodasi berbagai minat.
Kepala sekolah di sana menegaskan bahwa pembelajaran bahasa Tibet tidak berhenti, terlepas dari tingkatan siswa.
"Pengajaran bahasa dan sastra Tibet tetap berjalan sesuai jadwal. Kami juga menawarkan kelas tari Tibet, kaligrafi bahasa Tibet, dan adat istiadat lainnya. Kami juga berencana untuk membuka kursus, termasuk catur Tibet, yang berkaitan dengan budaya tradisional dan warisan budaya takbenda. Hal ini akan memungkinkan siswa untuk lebih memahami budaya tradisional mereka, sekaligus mewarisi dan melestarikannya," jelas Norbu Tsering, Kepala Sekolah Menengah Wanquan.
Sejak 2012, Tibet telah menerapkan sistem pendidikan yang didanai publik selama 15 tahun, mencakup siswa dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Pada tahun 2024, jumlah siswa di sekolah-sekolah di Tibet telah mencapai 970.000, melebihi seperempat dari total populasi wilayah tersebut.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
