Senin, 26 Mei 2025 11:59:30 WIB

RCEP Pangkas Tarif dan Sederhanakan Proses Bea Cukai untuk Ekspor Baru
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Qiu Huali, Kepala Perusahaan Logistik di Xiamen (CMG)

Xiamen, Radio Bharata Online - Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, telah memungkinkan lebih banyak pedagang untuk mendapatkan keuntungan dari pengurangan tarif sehingga menciptakan peluang bisnis yang signifikan.

Data resmi menunjukkan bahwa sejak RCEP mulai berlaku pada tahun 2022, Provinsi Fujian di Tiongkok timur telah melihat nilai ekspornya mencapai 10,31 miliar yuan (sekitar 23,3 triliun rupiah), menempati peringkat pertama di daratan Tiongkok.

Angka yang mengesankan itu menyoroti status Fujian sebagai salah satu penerima manfaat terbesar dalam kerangka RCEP, sebuah fakta yang dibuktikan oleh operasi bandara yang ramai di Xiamen, sebuah kota pesisir di provinsi tersebut.

Salah satu keuntungan utama bagi bisnis di sana adalah bea cukai yang lebih cepat dan lebih efisien, yang membantu menjaga kesegaran produk selama pengangkutan.

"Bunga potong segar cukup rapuh. Jika proses ekspor tidak diselesaikan dalam waktu sesingkat mungkin, bunga tersebut bisa layu atau membusuk. Sejak berlakunya RCEP, kami kini dapat menyelesaikan proses deklarasi, pemeriksaan, dan pengurusan bea cukai untuk bunga yang diekspor ke Singapura dalam waktu dua jam, menghemat sedikitnya 12 jam dibandingkan sebelumnya," kata Qiu Huali, Kepala Perusahaan Logistik Setempat.

Proses pengurusan bea cukai yang dipercepat tersebut dimungkinkan oleh peraturan RCEP.

"Menurut peraturan RCEP, barang yang mudah rusak seperti bunga dan hasil bumi segar dapat melewati bea cukai dalam waktu enam jam antarnegara anggota. Hal ini juga berlaku untuk angkutan udara, dengan kargo umum biasanya diselesaikan dalam waktu 48 jam setelah kedatangan," jelas Zheng Zhe, Pejabat di Kantor Bea Cukai Bandara Xiamen.

Qiu mengatakan perusahaannya berharap dapat memperluas pasar mereka dengan memanfaatkan manfaat pakta tersebut.

"Pelanggan kami di Singapura telah memberikan umpan balik, mengatakan bahwa mereka terkesan dengan kesegaran bunga kami, yang jauh melebihi milik pesaing kami. Kami sekarang berencana untuk memperluas jangkauan ekspor kami ke Jepang, Australia, dan negara-negara anggota RCEP lainnya," ungkap Qiu.

Tujuan Qiu mencerminkan peluang perdagangan yang terus berkembang dalam kerangka RCEP.

Berlaku efektif bagi para penandatangan per 1 Januari 2022, RCEP terdiri dari 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, bersama dengan lima mitra perdagangan bebas mereka yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner