Kamis, 5 Agustus 2021 0:10:10 WIB

TNI Kirim Bantuan Atasi COVID di Kalimantan: 14 Nakes-100 Konsentrator
Tiongkok

Agsan

banner

Foto: 14 nakes perwira pertama TNI dikirim ke Kalimantan untuk bantu atasi COVID-19 (dok. Puspen TNI)

Jakarta - 

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan agar penanganan COVID-19 di Kalimantan dibantu. Atas dasar perintah tersebut, TNI mengirimkan 14 tenaga kesehatan perwira TNI dan 100 mesin konsentrator oksigen ke Kalimantan.

Berdasarkan keterangan tertulis Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Rabu (4/8/2021), daerah yang menjadi sasaran bantuan ini adalah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan (Kalsel); Kota Tarakan di Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kabupaten Berau di Kalimantan Timur (Kaltim). 14 personel tenaga kesehatan yang berangkat merupakan Perwira Pertama Kesehatan Abituren Pendidikan Pertama Prajurit Perwira Karier (Dikmapa PK) TNI Tahun Ajaran 2021.

"Sesuai dengan Undang-Undang TNI, COVID-19 ini adalah salah satu ancaman yang bisa mengganggu stabilitas negara serta kedaulatan negara. Oleh karena itu, wajib hukumnya TNI untuk berpartisipasi di dalam penanggulangan pandemi COVID-19," kata Kabid Yankesin Puskes TNI, Kolonel Laut (K) R.M. Tjahja Nurobbi mewakili Kapuskes TNI Mayjen Tugas Ratmono kepada para nakes.

"Untuk itu, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, karena tugas itu pada hakikatnya adalah kepercayaan pimpinan. Kalian sudah dipercaya untuk melaksanakan tugas karena pimpinan telah menilai kinerja kalian, baik selama kalian di pendidikan, di penugasan di Wisma Atlet dan Kodam III/Siliwangi," sambung dia.

Dari 14 Tenaga kesehatan perwira ini, dua orang ditempatkan di Kota Banjarmasin, dua orang di Kota Banjarbaru, 5 orang di Kota Tarakan, dan 5 orang sisanya di Kabupaten Berau. Sementara 100 mesin konsentrator oksigen disebar 25 di Kota Banjarmasin, 25 di Kota Banjarbaru, 40 di Kota Tarakan dan 50 di Kabupaten Berau.Tjahja Nurobbi juga berpesan agar para nakes berkoordinasi dengan baik selama masa penugasan ini. "Kalian harus bersyukur dan bangga. Laksanakan koordinasi sebaik-baiknya dengan instansi terkait, baik itu dengan Kodam, Kesdam, maupun instansi lain di luar TNI, Pemerintah Daerah, Kecamatan, Kabupaten dan lain sebagainya," pungkas Tjahja.

Selain Kalimantan, TNI juga mengirimkan 50 mesin konsentrator ke Kota Makassar. Baik 14 tenaga kesehatan perwira TNI dan ratusan mesin konsentrator oksigen diberangkatkan dengan Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU dari Skadron 32 Malang melalui Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Di samping itu, TNI juga melatih 2.000 babinsa, babinpotmar dan babinpotdirga sebagai tracer untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pelatihan ini diadakan dengan menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Polri dan BNPB.

Untuk mencegah kerumunan dan atas pertimbangan efektivitas, pelatihan tracer COVID-19 yang digelar secara virtual.

"Pelatihan tenaga tracer COVID-19 merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden RI, Joko Widodo untuk mempercepat pengendalian pandemi COVID-19 di Tanah Air melalui penguatan 3T (testing, tracing, treatment) dan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)," kata Kapuskes TNI Mayjen Tugas Ratmono saat memberikan pengarahan dari Mabes TNI.

"Pelacakan kontak (contact tracing) adalah proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan kasus konfirmasi atau probable untuk mencegah penularan selanjutnya," terang dia.

Pelatihan tracer prajurit TNI dilakukan selama dua, yakni 4 hingga 5 Agustus 2021. Beberapa materi yang dilatihkan antara lain konsep dasar pelacakan kontak, isolasi dan karantina, alur koordinasi pelacakan kontak, Aplikasi Silacak dan InaRisk dan pencatatan serta pelaporan tracing.Tugas menekankan pentingnya tracing dalam mencegah meluasnya penularan COVID-19. Tugas menyebut tracing menjadi kunci utama dalam memutus penularan virus.

"Pelacakan kontak erat ini penting karena kasus konfirmasi dapat menularkan penyakit sejak dua hari sebelum hingga 14 hari sesudah timbulnya gejala. Pelacakan kontak erat yang baik menjadi kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19," tutur Tugas.

Dia kemudian menyampaikan para tracer harus mengajak masyarakat mendukung tracing, merencanakan dengan matang sesuai situasi wilayah, masyarakat dan budaya, dukungan logistik dalam menjalankan tugas. "Pelibatan masyarakat juga sangat penting untuk memastikan tidak adanya stigma yang muncul pada orang-orang yang masuk kategori kontak erat. Komunikasi yang baik dan jelas serta kedekatan baik secara sosial maupun budaya dapat mempermudah pelacakan kontak," ucap Tugas.
https://news.detik.com/berita/d-5670005/tni-kirim-bantuan-atasi-covid-di-kalimantan-14-nakes-100-konsentrator/2

Komentar

Berita Lainnya