Kamis, 7 Agustus 2025 13:38:10 WIB
Perdagangan Luar Negeri Tiongkok Naik 3,5 Persen dalam 7 Bulan Pertama 2025
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Lyu Daliang, Juru Bicara GAC dan Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Menurut data resmi yang dirilis pada hari Kamis (7/8), total impor dan ekspor barang Tiongkok dalam denominasi yuan meningkat menjadi 25,7 triliun yuan (sekitar 58.270 triliun rupiah) dalam tujuh bulan pertama tahun 2025, naik 3,5 persen secara tahunan (year-on-year).
Menurut Administrasi Umum Kepabeanan atau General Administration of Customs (GAC) negara tersebut, tingkat pertumbuhan itu meningkat dari peningkatan sebesar 2,9 persen yang tercatat pada paruh pertama tahun ini.
Pada bulan Juli 2025 saja, total impor dan ekspor barang mencapai 3,91 triliun yuan (sekitar 8.862 triliun rupiah), meningkat 6,7 persen secara tahunan. Di antaranya, ekspor mencapai 2,31 triliun yuan (sekitar 5.236 triliun rupiah), tumbuh 8 persen secara tahunan, sementara impor mencapai 1,6 triliun yuan (sekitar 3.627 triliun rupiah), tumbuh 4,8 persen secara tahunan, menurut statistik GAC.
"Perekonomian Tiongkok telah berjalan stabil dan mengalami kemajuan tahun ini. Meskipun menghadapi lingkungan eksternal yang kompleks, perdagangan luar negeri negara kami tetap menunjukkan tren positif dan meningkat. Pada bulan Juli saja, laju pertumbuhan impor dan ekspor semakin meningkat, dengan ekspor dan impor yang terus meningkat," ujar Lyu Daliang, Juru Bicara GAC dan Direktur Departemen Statistik dan Analisis GAC.
Data bea cukai menunjukkan bahwa dalam tujuh bulan pertama 2025, impor dan ekspor produk teknologi tinggi Tiongkok mencapai 5,1 triliun yuan (sekitar 11.558 triliun rupiah), meningkat 8,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini menyumbang 45,4 persen dari keseluruhan pertumbuhan impor dan ekspor negara itu selama periode tersebut.
Perusahaan swasta di Tiongkok melakukan impor dan ekspor dengan total 14,68 triliun yuan (sekitar 33.253 triliun rupiah) dalam tujuh bulan pertama, meningkat 7,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menyumbang 57,1 persen dari total impor negara, yang 2,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perdagangan dengan negara-negara yang terlibat dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) mencapai 7,97 triliun yuan (sekitar 18.059 triliun rupiah), naik 10 persen secara tahunan, mewakili 54,3 persen dari total impor dan ekspor perusahaan swasta.
"Perusahaan swasta telah secara proaktif mengidentifikasi, merespons, dan mengarahkan perubahan tahun ini, sembari terus memainkan peran kunci dalam menstabilkan perdagangan luar negeri. Dalam tujuh bulan pertama, total 570.000 perusahaan swasta mencatat impor dan ekspor aktual, naik 8,5 persen secara tahunan, dan mencakup 87,2 persen dari total nasional," ujar Lyu.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
