Beijing, Bharata Online - Tiongkok memainkan peran kunci dalam memajukan kesetaraan gender dan pembangunan perempuan secara global dengan meningkatkan investasi dalam kerja sama Selatan-Selatan, ujar Christine Arab, Direktur Regional UN Women untuk Asia dan Pasifik.
Arab menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan China Media Group (CMG) di Beijing menjelang Pertemuan Pemimpin Global tentang Perempuan yang berlangsung di ibu kota Tiongkok dari Senin (13/10) hingga Selasa (14/10).
Ia mengatakan bahwa upaya Tiongkok untuk menarik perhatian dunia terhadap isu-isu perempuan dan kesetaraan gender melalui kerja sama Selatan-Selatan merupakan hal yang sangat penting dan strategis.
"Dalam dekade terakhir, kita semakin menyaksikan peningkatan investasi Tiongkok dalam kerja sama Selatan-Selatan di bidang pengetahuan dan inovasi, serta dukungan akar rumput yang berfokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Secara global, Tiongkok merupakan salah satu dari 25 pendukung keuangan teratas UN Women dan telah konsisten di sana sejak didirikan 15 tahun lalu. Dan saya pikir penekanan Tiongkok pada kemitraan Selatan-Selatan, penekanannya pada berbagi apa yang berhasil dan membicarakan apa yang tidak berhasil, sangatlah penting, karena fakta bahwa Tiongkok merupakan salah satu mitra global terkemuka bagi sebagian besar negara. Dengan mengangkat isu-isu perempuan dan kesetaraan gender selama dekade terakhir, hal ini menjadi celah yang sangat penting dan sangat dibutuhkan," ujarnya.
Untuk memperdalam kerja sama dalam pengembangan kapasitas bagi perempuan di negara-negara berkembang, Tiongkok telah memulai lebih dari 100 proyek pelatihan yang berfokus pada perempuan dan anak-anak di negara-negara berkembang sejak tahun 2018, melatih hampir 4.000 talenta di bidang pemberdayaan perempuan.
Selain itu, Tiongkok telah membangun basis pelatihan global untuk kerja sama dan pertukaran pembangunan perempuan, merancang program pemberdayaan yang dirancang khusus untuk negara-negara berkembang. Pusat-pusat pelatihan dan pertukaran kolaboratif telah didirikan melalui kemitraan dengan 15 negara. Dengan memanfaatkan Dana Pembangunan Global dan Kerja Sama Selatan-Selatan, Tiongkok juga telah melaksanakan proyek-proyek yang berfokus pada perempuan di lebih dari 20 negara, dengan total pendanaan melebihi 40 juta dolar AS (sekitar 663 miliar rupiah).