Senin, 20 Maret 2023 10:10:31 WIB
Tiongkok akan untuk membuat sistem tata kelola keuangan internasional baru bersama BRI
Ekonomi
Endro

Seorang nasabah berdiri di luar kantor pusat Silicon Valley Bank (SVB) yang ditutup pada 10 Maret 2023 di Santa Clara, California.? Foto: VCG
BEIJING, Radio Bharata Online – Ditengah kenaikan suku bunga global, banyak negara harus waspada terhadap potensi risiko keuangan.
Pejabat keuangan Tiongkok pada Sabtu mengatakan, menyusul kegagalan bank AS baru-baru ini, mereka menyarankan agar Tiongkok membangun sistem tata kelola keuangan internasional yang baru, di sepanjang Belt and Road Initiative (BRI).
Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Xia Xiande pada Forum Manajemen Aset Global yang diadakan di Beijing selama akhir pekan, kepada Thepaper.cn mengatakan, menyusul kegagalan Silicon Valley Bank [SVB] baru-baru ini dan beberapa bank lain di AS dan Eropa, semua negara harus waspada terhadap risiko keuangan, karena suku bunga tinggi di seluruh dunia kemungkinan akan bertahan.
Liang Haiming, dekan Institut Riset Sabuk dan Jalan Universitas Hainan, kepada Global Times pada hari Minggu mengatakan, kegagalan SVB hanyalah puncak gunung es, karena banyak bank kecil di AS menghadapi masalah yang sama. Sementara itu, suku bunga dolar AS yang tinggi, terus mendorong arus keluar modal dari pasar negara berkembang, dan akan banyak negara menghadapi biaya utang yang lebih tinggi, yang dapat memicu krisis keuangan.
Namun, mengingat operasi ekonomi makro Tiongkok yang sehat, peraturan perbankan yang tepat dan strategi operasi bank komersial Tiongkok yang stabil, risiko keuangan yang mirip dengan runtuhnya SVB dan Credit Suisse yang bermasalah, tidak akan terjadi di Tiongkok.
Cao Cao Heping, seorang ekonom di Universitas Peking, kepada Global Times mengatakan, dalam menghadapi tantangan seperti epidemi COVID-19 dan kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diadopsi oleh negara maju, Tiongkok selalu berpegang pada kebijakan moneter yang hati-hati, dan lebih mengandalkan stimulus fiskal untuk meningkatkan perekonomian, yang memastikan suku bunga stabil.
Pelajaran dari runtuhnya SVB adalah bahwa Tiongkok harus mengeksplorasi sistem manajemen risiko keuangan, berdasarkan situasi domestik dengan mempertimbangkan dampak faktor eksternal. (GT)
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
