Budapest, Radio Bharata Online - Beberapa tahun terakhir ini kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Hungaria di sektor energi telah meningkat. Pasalnya, kedua negara percaya bahwa prospek pertumbuhan yang lebih baik ada di depan.
Perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Hongaria telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Hongaria telah memperluas investasinya di Tiongkok karena melihat prospek pertumbuhan yang positif di negara tersebut.
Sebagai contoh, MVM Cooling Systems (China) Co, anak perusahaan dari MVM Group, grup energi terbesar di Hongaria, telah menyelesaikan lebih dari 16 proyek di Hongaria dalam dua dekade terakhir, dengan total kapasitas terpasang mencapai 18.000 MW.
"Tiongkok adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dengan peningkatan permintaan listrik dan kapasitas listrik yang sangat pesat. Hal ini mendorong pasar yang baik bagi kami. Pasar Tiongkok selalu menjadi pasar yang strategis bagi kami dan akan tetap menjadi pasar yang strategis bagi kami di masa depan," ujar Peter Karpati, Chief Executive Officer MVM EGI Zrt.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok juga menganggap pasar Hongaria menjanjikan karena banyak dari mereka telah memperluas kehadiran mereka di Hongaria. Hal ini terutama terjadi di sektor energi baru.
Sunwoda Electric, pembuat baterai lithium-ion asal Tiongkok, telah memulai pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Hongaria. Pabrik dengan total investasi sebesar 1,9 miliar yuan (sekitar 4,2 triliun rupiah) ini mencakup area seluas kurang lebih 100 hektar dan diharapkan dapat menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
"Tiongkok memiliki teknologi canggih dan kapasitas produksi yang kuat dalam industri baterai. Sebagai negara Eropa, Hongaria memiliki biaya produksi yang rendah dan rantai pasokan energi terbarukan yang relatif lengkap. Tiongkok dan Hongaria memiliki ruang yang luas dan potensi yang sangat besar untuk bekerja sama di sektor energi baru," kata Wang Qiao, Manajer Umum Sunwoda Electric (Eropa).
"Seluruh dunia mencari keberlanjutan hijau, dan pengembangan semacam ini. Jadi sangat penting untuk memiliki kerja sama ini. Dan pabrik-pabrik ini tidak hanya dapat memberikan banyak pekerjaan atau fasilitas kepada banyak orang. Hal ini juga dapat membantu perusahaan-perusahaan Hungaria lainnya," kata Levente Horváth, Direktur Eurasia Center dari Universitas John von Neumann.
Terlepas dari retorika yang disebut "kelebihan kapasitas" atau "mengurangi risiko" yang digembar-gemborkan oleh para politisi di Uni Eropa, para politisi Hongaria mengatakan bahwa negara mereka tidak mengidentifikasikan diri dengan argumen-argumen tersebut.
Mereka percaya bahwa ekonomi Eropa akan mengalami pukulan besar jika blok ini memutuskan hubungan ekonominya dengan Tiongkok.