Senin, 4 November 2024 10:34:13 WIB

AS dan Tiongkok harus mempertahankan dialog antar pemerintah
Teknologi

Endro

banner

Upacara pembukaan "Beijing Forum 2024", Beijing, ibu kota Tiongkok, 1 November 2024. /Universitas Peking

BEIJING, Radio Bharata Online - Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), para ahli di "Beijing Forum 2024” menekankan pentingnya kolaborasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) di sektor ini.

Graham Webster, seorang sarjana peneliti di Universitas Stanford, dalam sesi panel forum, mengatakan, Tiongkok dan AS termasuk di antara pengembang terkemuka dalam AI, dengan laboratorium AI yang canggih, dan model bahasa yang luas dan menonjol secara internasional.

Webster mengingatkan, bahwa pemisahan total antara kedua negara akan memiliki konsekuensi negatif.  Menurutnya akan terjadi kerugian yang signifikan dalam hal efisiensi dan inovasi.

Terkait risiko dan keamanan AI, Webster mendesak AS dan Tiongkok untuk mempertahankan dialog antar pemerintah, dengan tetap bekerja sama dan melibatkan komunitas internasional yang beragam, termasuk para akademisi, dan mereka yang memiliki berbagai perspektif budaya.

Ia menambahkan bahwa negara-negara terkemuka seperti Tiongkok dan AS harus memastikan, bahwa manfaat yang diperoleh dari teknologi AI, seperti kemajuan medis, harus dibagikan secara luas.

Sementara itu Karman Lucero, seorang peneliti di Paul Tsai China Center, Universitas Yale, menekankan minat global yang semakin besar terhadap kemajuan pesat AI Tiongkok.  Lucero menyoroti wawasan berharga yang dapat diperoleh, dari ekosistem AI Tiongkok yang dinamis dan beragam.

Ia menyatakan bahwa membina saling pengertian dan mengatasi tantangan antara AS dan Tiongkok, tidak hanya memerlukan dialog resmi, tetapi juga pertukaran antar masyarakat.  (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya