Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok telah mencapai terobosan dalam produksi biji-bijian dan lebih menjamin ketahanan pangannya selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), ujar Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok, Han Jun, pada hari Selasa (16/9).

Han menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Kantor Informasi Dewan Negara mengenai pencapaian pembangunan pertanian dan pedesaan selama periode Rencana Lima Tahun ke-14.

"Tiongkok telah memastikan dengan lebih baik bahwa pasokan pangan tetap berada di tangannya sendiri bagi 1,4 miliar penduduknya (selama periode Rencana Lima Tahun ke-14). Produksi biji-bijian negara ini telah mencapai tingkat baru selama periode tersebut, dengan total produksi biji-bijian melampaui 1,4 triliun jin (700 juta ton) untuk pertama kalinya pada tahun 2024, meningkat 74 miliar jin (37 juta ton) dari tahun 2020. Kini, pangsa biji-bijian per kapita Tiongkok telah mencapai 500 kilogram, dan negara kami telah mencapai swasembada dasar biji-bijian sereal dan ketahanan biji-bijian absolut, yang sepenuhnya menjamin ketahanan pangan nasional," ujar Han.

Menurut data resmi, peningkatan produksi telah didukung oleh perbaikan infrastruktur lahan pertanian dan teknologi pertanian.

Tiongkok telah mengembangkan lebih dari satu miliar mu (66,7 juta hektar) lahan pertanian berstandar tinggi. Sementara itu, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi pendorong utama panen biji-bijian, dengan tingkat kontribusinya meningkat menjadi 63,2 persen.

Menurut konferensi pers tersebut, pendapatan petani juga telah tumbuh pesat sejak 2021, dengan pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan di pedesaan mencapai 23.119 yuan (sekitar 53,4 juta rupiah) pada 2024.

Data resmi menunjukkan bahwa produksi biji-bijian Tiongkok pada 2024 mencapai rekor tertinggi, yaitu 706,5 juta ton, meningkat 1,6 persen dari 2023.

Sebelum 2024, produksi biji-bijian tahunan negara itu telah berada di atas 650 juta ton selama sembilan tahun berturut-turut, menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS).

Menurut data tersebut, dalam kategori biji-bijian, produksi sereal naik 1,7 persen secara tahunan, dengan beras, gandum, dan jagung semuanya melaporkan peningkatan produksi. Produksi umbi-umbian naik 1,5 persen.

Data menunjukkan bahwa panen melimpah tahun lalu diiringi dengan peningkatan luas tanam biji-bijian di negara itu, yang mencapai lebih dari 119 juta hektar, naik 0,3 persen secara tahunan. Sementara itu, hasil panen gandum per satuan luas juga meningkat 1,3 persen.