Kamis, 8 Agustus 2024 13:19:28 WIB
Pencapaian terbaru ini dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature pada hari Rabu (7/8)
Teknologi
Eko Satrio Wibowo

Tian Zi'ao, seorang peneliti dari Institut Mikrosistem dan Teknologi Informasi Shanghai dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CMG)
Shanghai, Radio Bharata Online - Ilmuwan Tiongkok telah mengembangkan wafer dielektrik safir buatan, yang menjadi fondasi utama bagi pengembangan chip berdaya rendah. Pencapaian terbaru ini dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature pada hari Rabu (7/8).
Dengan perangkat elektronik yang terus menyusut ukurannya dan menuntut kinerja yang lebih tinggi, serta jumlah transistor dalam chip yang terus meningkat sementara ukurannya semakin kecil, tren ini menimbulkan tantangan baru, khususnya dalam bidang material dielektrik.
Material dielektrik dalam chip elektronik terutama berfungsi sebagai isolator. Namun, ketika ketebalan material dielektrik tradisional dikurangi menjadi skala nano, kinerja insulasinya menurun secara signifikan, yang menyebabkan kebocoran arus. Hal ini tidak hanya meningkatkan konsumsi energi chip, tetapi juga meningkatkan produksi panas, yang memengaruhi stabilitas dan masa pakai perangkat.
"Aluminium oksida sebenarnya adalah safir. Meskipun buatan, struktur kristal, sifat dielektrik, dan karakteristik insulasinya sama dengan safir asli," kata Tian Zi'ao, seorang peneliti dari Institut Mikrosistem dan Teknologi Informasi Shanghai dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
"Sebelumnya, material dielektrik biasanya dibuat dengan material amorf. Kali ini, kami menggunakan material kristal. Dengan teknologi oksidasi interkalasi, aluminium kristal tunggal dioksidasi. Hal ini menjadikan aluminium oksida kristal tunggal sebagai material dielektrik, yang dapat mencapai arus bocor yang sangat rendah pada satu nanometer," kata Di Zengfeng, peneliti lain dari Shanghai Institute of Microsystem and Information Technology.
Para peneliti Tiongkok mengatakan bahwa mereka telah memproduksi perangkat chip berdaya rendah dengan material baru tersebut. Terobosan ini tidak hanya memiliki implikasi penting untuk meningkatkan masa pakai baterai di ponsel pintar, tetapi juga menawarkan dukungan yang kuat untuk kemajuan teknologi chip berdaya rendah di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things.
Komentar
Berita Lainnya
Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun: “Ekonomi Tiongkok kembali tumbuh 3 Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:37:56 WIB
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Seperti kita ketahui bahwa semua Negara saat ini tengah dihadapkan dampak pandemi dan problem lainnya Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-3 dibuka 4 November hari ini Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (4/11) di depan jumpa pers menyatakan Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Shanghai yang berkapasitas menjadi tuan rumah CIIE ke-3 kian menjadi sorotan dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
BEIJING - Laju cepat terus ditunjukkan oleh teknologi komputasi awan atau cloud hampir di seluruh dunia Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Jakarta - Festival belanja terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 11 November yang merupakan hari raya\ bagi warga lajang Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Menurut informasi dari Biro Pos Nasional Tiongkok Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB