Jumat, 16 Mei 2025 16:2:16 WIB

Utusan Tiongkok Puji Gencatan Senjata di Libya, Serukan Pengendalian Diri dan Dialog
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Sun Lei, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Tiongkok menyambut baik gencatan senjata di Libya dan menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk bersikap tenang dan menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut, serta menyelesaikan perbedaan melalui dialog untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas, kata seorang utusan Tiongkok pada hari Kamis (15/5).

Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Libya, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Sun Lei, mengatakan negaranya mengikuti dengan saksama bentrokan baru-baru ini antara faksi-faksi yang bertikai di ibu kota Libya, Tripoli, yang menewaskan sedikitnya enam orang.

Setelah mendengarkan laporan jaksa Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC), Karim Khan, Sun mengatakan ICC harus menerapkan hukum internasional secara setara dan menghindari standar ganda serta pengecualian ketika menangani semua masalah global dan regional.

Sun menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan bagi pembangunan kapasitas peradilan Libya sehingga peradilan negara itu sendiri dapat memerangi impunitas dengan lebih baik dan mencapai keadilan dan kewajaran.

Melihat proses rekonsiliasi politik di Libya masih berjalan lambat, Sun mendesak masyarakat internasional untuk menghormati kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan inisiatif Libya, mematuhi prinsip "dipimpin dan dimiliki Libya", dan mendukung pihak-pihak terkait di Libya untuk melaksanakan dialog guna membangun kembali rasa saling percaya politik dan membentuk badan-badan negara yang bersatu sedini mungkin.

Pemerintah Persatuan Nasional atau Government of National Unity (GNU) yang berpusat di Tripoli, Libya, pada hari Kamis (15/5) mengatakan bahwa situasi keamanan di ibu kota telah kembali stabil.

Kementerian Dalam Negeri Sudan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di halaman Facebook resminya bahwa mereka meyakinkan semua penduduk bahwa situasi keamanan di Tripoli stabil dan terkendali, dan dinas keamanan menjalankan tugas mereka dengan efisiensi tinggi untuk menjaga ketertiban umum.

Kementerian itu mendesak pegawai negeri dan penduduk untuk melanjutkan aktivitas normal, seraya menambahkan bahwa kantor polisi di seluruh kota beroperasi sepanjang waktu untuk menerima laporan dan pengaduan.

Pertempuran meletus awal minggu ini setelah Abdel Ghani al-Kikli, yang juga dikenal sebagai Ghaniwa, seorang komandan senior di Stability Support Apparatus (SSA) - sebuah kelompok bersenjata kuat yang bersekutu dengan Dewan Kepresidenan - tewas di sebuah fasilitas yang dikendalikan oleh Brigade 444, milisi yang setia kepada Perdana Menteri GNU, Abdul-Hamid Dbeibah.

Sumber keamanan mengatakan pembunuhan itu memicu bentrokan balasan sengit antara SSA dan Brigade 444, yang menyebar ke distrik pusat dan permukiman hingga gencatan senjata diumumkan pada hari Rabu (14/5).

Libya tetap terpecah sejak pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 yang menggulingkan pemimpin lama Muammar Gaddafi. Negara itu terbagi antara pemerintahan yang bersaing, yakni GNU yang diakui PBB di Tripoli dan pemerintah yang berbasis di timur yang didukung oleh Tentara Nasional Libya atau Libyan National Army (LNA) di bawah Komandan Khalifa Haftar.

Di Tripoli dan wilayah lain di bawah kendali GNU, faksi-faksi bersenjata terus bersaing untuk mendapatkan pengaruh, sering kali dengan kekerasan, meskipun ada seruan berulang kali untuk pelucutan senjata dan penyatuan lembaga-lembaga keamanan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner