Kamis, 22 Mei 2025 16:22:31 WIB
Kapal Pemecah Es Tiongkok 'Xuelong 2' Dibuka untuk Pengunjung di Thailand
International
Eko Satrio Wibowo

Li Jinlan, Dekan Departemen Bahasa Tiongkok, Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial Universitas Burapha (CMG)
Thailand, Radio Bharata Online - Kapal pemecah es untuk penelitian kutub milik Tiongkok, Xuelong 2 atau Snow Dragon 2, membuka deknya untuk umum mulai Selasa (20/5) hingga Kamis (22/5) di Pelabuhan Chuk Samet di Sattahip, Thailand, yang menarik banyak pengunjung, termasuk peneliti lokal.
Kapal pemecah es itu berlabuh di Thailand pada Senin (19/5), memulai kunjungan persahabatan selama lima hari ke negara tersebut.
Tahun ini menandai peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Thailand.
Selama kunjungan tersebut, Xuelong 2 menyelenggarakan serangkaian kegiatan termasuk hari terbuka, seminar akademis, pameran ilmiah, dan pertukaran budaya.
Sebagai komponen utama, acara itu tersebut merupakan pameran komprehensif pencapaian Tiongkok dalam penelitian ilmiah kutub dan kontribusinya terhadap tata kelola kutub internasional, yang menarik banyak peneliti dan masyarakat umum.
"Saya butuh waktu lebih dari satu jam untuk datang ke sini dari rumah kami, tetapi saya pikir waktu yang dihabiskan itu sepadan. Saya merasa benar-benar terhormat dapat mengunjungi Xuelong 2," kata Li Jinlan, Dekan Departemen Bahasa Tiongkok, Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial Universitas Burapha.
Tiongkok dan Thailand telah menjalin hubungan kerja sama yang stabil dan telah berlangsung lama di bidang penelitian ilmiah kutub.
"Sejak 2014, 17 ilmuwan Thailand telah mengunjungi stasiun penelitian ilmiah kami seperti stasiun Changcheng dan Zhongshan untuk berpartisipasi dalam survei lapangan. Selain itu, mereka juga telah menaiki kapal pemecah es penelitian kami Xuelong 2 untuk melakukan ekspedisi ilmiah ke Samudra Arktik dan Samudra Selatan, yang telah meletakkan dasar yang kokoh untuk kerja sama," ungkap Cao Shunan, Anggota Tim Ekspedisi Antartika Tiongkok ke-41.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
