Beijing, Bharata Online - Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada hari Rabu (15/10) mendesak upaya percepatan reformasi dan inovasi dalam upaya standardisasi, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas dalam ekonomi riil dan memperkuat momentum endogen untuk pembangunan berkualitas tinggi.

Li menyampaikan pernyataan tersebut saat memimpin sesi studi Dewan Negara. Wakil Perdana Menteri Ding Xuexiang, Zhang Guoqing, dan Liu Guozhong menyampaikan pidato dalam pertemuan tersebut.

Li mengatakan, standar berfungsi sebagai sistem fondasi yang krusial, memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem industri modern dan membangun pasar nasional yang terpadu.

Ia menekankan perlunya mengoptimalkan penyediaan standar agar lebih selaras dengan realitas pembangunan ekonomi dan sosial, serta memperkuat teknologi digital seperti kecerdasan buatan untuk memajukan perumusan dan revisi standar secara sistematis.

Perdana Menteri itu menyerukan implementasi standar yang lebih kuat, termasuk penetapan daftar tanggung jawab wajib untuk penegakannya, dan upaya untuk mendorong perusahaan mengadopsi standar tingkat tinggi. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya meningkatkan internasionalisasi standar dan terus memperluas keterbukaan kelembagaan dalam sistem standar.

Li menyoroti reformasi dan inovasi sebagai pendorong utama untuk meningkatkan standar secara komprehensif dan efektivitas manajemen standardisasi.

Ia menggarisbawahi perlunya menyeimbangkan peran pemerintah dan pasar dengan lebih baik, serta mendukung kekuatan pasar seperti bisnis dan aliansi industri dalam memainkan peran yang lebih besar dalam pengembangan standar.