Rabu, 21 Agustus 2024 13:32:3 WIB

Pejabat: Tiongkok dan Afrika Menikmati Hubungan Ekonomi dan Perdagangan yang Lebih Erat

Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dan negara-negara Afrika telah mengembangkan hubungan ekonomi yang lebih erat, dengan volume perdagangan meningkat hampir 11 persen dari tahun 2021 menjadi 282,1 miliar dolar AS (sekitar 4.366 triliun rupiah) tahun lalu, kata Asisten Menteri Perdagangan Tiongkok, Tang Wenhong, dalam konferensi pers di Beijing pada hari Selasa (20/8).

Tang menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers yang merinci kemajuan dan pencapaian yang telah dicapai di bawah sembilan program kerja sama yang diumumkan Tiongkok selama Konferensi Tingkat Menteri ke-8 Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika atau Forum On China-Africa Cooperation (FOCAC) yang diadakan tiga tahun lalu di Senegal.

KTT FOCAC 2024 akan diadakan di Beijing dari tanggal 4 hingga 6 September 2024, dengan tema "Bergandengan Tangan untuk Memajukan Modernisasi dan Membangun Komunitas Tiongkok-Afrika Tingkat Tinggi dengan Masa Depan Bersama".

Selama pengarahan tersebut, Tang mengatakan bahwa berdasarkan rencana tiga tahun pertama Visi Kerja Sama Tiongkok-Afrika 2035, Tiongkok dan negara-negara Afrika telah bersama-sama memulai sembilan program sejak 2021, yang mencakup berbagai sektor termasuk perawatan kesehatan, pengentasan kemiskinan, pertanian, perdagangan, investasi, inovasi digital, pembangunan hijau, produktivitas, budaya, pertukaran antarmasyarakat, perdamaian dan keamanan.

Tang mengatakan semua proyek bantuan dan pembangunan di bawah sembilan program tersebut telah dilaksanakan, dengan kerja sama investasi Tiongkok-Afrika terus tumbuh.

"Pada akhir 2023, investasi langsung Tiongkok di Afrika melampaui 40 miliar dolar AS (sekitar 619 triliun rupiah), menjadikannya salah satu sumber investasi asing terbesar di Afrika. Selama tiga tahun terakhir, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menciptakan lebih dari 1,1 juta lapangan kerja di Afrika, yang memberikan kontribusi penting bagi pendapatan pajak dan pendapatan ekspornya," kata Tang.

Pada konferensi pers tersebut, Shen Xiang, Direktur Departemen Asia Barat dan Afrika di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok, mengatakan bahwa lembaga keuangan dan perusahaan Tiongkok telah terlibat dalam kerja sama investasi dan pembiayaan dengan negara-negara Afrika berdasarkan prinsip-prinsip pasar dan aturan internasional.

Sheng juga mengatakan mereka sepenuhnya menghormati keinginan negara-negara Afrika dan mempertimbangkan kebutuhan mereka yang sebenarnya. Selain itu, Tiongkok tidak pernah mengajukan persyaratan politik apa pun sehingga memperoleh apresiasi luas dari negara-negara Afrika.

"Pemerintah Tiongkok selalu melaksanakan kerja sama dengan negara-negara Afrika sesuai dengan prinsip-prinsip ketulusan, hasil nyata, persahabatan dan itikad baik, serta mengejar kebaikan yang lebih besar dan kepentingan bersama, dan telah secara aktif membantu Afrika mengurangi tekanan utang melalui saluran multilateral dan bilateral. Di bawah kerangka multilateral Prakarsa Penangguhan Layanan Utang G20, Tiongkok memainkan peran aktif dalam penyelesaian utang individu untuk Zambia dan negara-negara lain. Tiongkok juga telah memainkan peran aktif dalam Komite Kreditur, membantu berbagai negara mencapai perjanjian penangguhan utang," jelasnya.

Tiongkok telah tetap menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun berturut-turut. Pada tahun 2023, perdagangan Tiongkok-Afrika mencapai 282,1 miliar dolar AS (sekitar 4.366 triliun rupiah), naik hampir 11 persen dibandingkan dengan tahun 2021, yang menunjukkan ketahanan perdagangan Tiongkok-Afrika yang kuat.

Komentar