Kamis, 25 April 2024 15:12:3 WIB
Tiongkok Mendesak Uni Eropa untuk Menciptakan Lingkungan yang Tidak Diskriminatif bagi Perusahaan Asing
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Tangkapan layar dari pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Kementerian Perdagangan Tiongkok (Ministry of Commerce/MOC) pada hari Rabu (24/4) mendesak Uni Eropa (UE) untuk menyediakan lingkungan yang terbuka, jujur, adil, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan asing di Eropa.
Seorang pejabat MOC meminta pihak Eropa untuk segera menghentikan dan memperbaiki praktik-praktik yang salah setelah pihak Eropa menggerebek kantor-kantor perusahaan Tiongkok di Eropa dan menyita peralatan pada hari Selasa (23/4) lalu.
Pejabat tersebut mengatakan Tiongkok menyatakan keprihatinan serius dan penentangan keras terhadap langkah Uni Eropa, yang melanggar prosedur yang semestinya, mengganggu persaingan normal, dan sangat merusak kepercayaan diri semua perusahaan asing yang beroperasi di Eropa.
Pejabat itu pun menekankan bahwa Tiongkok akan mengikuti dengan seksama langkah masa depan pihak Eropa dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan-perusahaan Tiongkok di Eropa.
Misi Tiongkok untuk Uni Eropa mengatakan pada hari Kamis (25/4) bahwa mereka sangat prihatin dan menyesalkan langkah Uni Eropa tersebut.
Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Misi tersebut mengatakan bahwa pihak Tiongkok percaya bahwa inspeksi mendadak Uni Eropa mengganggu tatanan persaingan yang adil di pasar, jelas membahayakan atmosfer positif perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Uni Eropa, dan menimbulkan goncangan kuat pada kepercayaan diri dan rasa aman semua perusahaan asing di Uni Eropa, termasuk perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pihak Tiongkok mendesak Uni Eropa untuk mematuhi komitmennya terhadap pasar terbuka dan prinsip-prinsip lapangan bermain yang setara dan berhenti menggunakan segala macam alasan untuk menekan dan menghalangi perusahaan-perusahaan Tiongkok secara tidak masuk akal.
Pernyataan itu juga mengatakan pihak Tiongkok berharap untuk melakukan pertukaran dan kerjasama dengan pihak Eropa secara terbuka, adil dan setara.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB