Senin, 6 Mei 2024 8:52:14 WIB

Hubungan Tiongkok-Uni Eropa (UE) Mendorong Pembangunan Berkelanjutan Energi Hijau Lintas Batas
International

Endro

banner

deretan panel fotovoltaik yang seakan tak ada batas tepinya, menciptakan pemandangan menakjubkan dari produksi energi berkelanjutan, di pabrik fotovoltaik (PV), Francisco Pizarro di barat daya Spanyol. SS GlobalLink Video.

BRUSSELS, Radio Bharata Online - Di tengah tanaman hijau subur, wangi bunga, dan gumaman lembut kawanan domba yang sedang merumput, terdapat deretan panel fotovoltaik yang seakan tak ada batas tepinya, menciptakan pemandangan menakjubkan dari produksi energi berkelanjutan, di pabrik fotovoltaik (PV), Francisco Pizarro di barat daya Spanyol .

Grup Iberdrola, sebuah perusahaan utilitas listrik multinasional terkemuka Spanyol, meresmikan pembangkit listrik yang terbesar di Eropa itu pada tahun 2022. 

Dengan sekitar 1,5 juta panel surya yang diimpor dari Tiongkok, keluaran energi ramah lingkungan dari pembangkit tersebut sangat besar, dan sanggup memenuhi kebutuhan 334.000 rumah tangga, serta menciptakan lebih dari 1.500 pekerjaan.

Seperti yang dicontohkan oleh pembangkit listrik PV di Spanyol, kemajuan pesat Tiongkok di sektor energi terbarukan, telah memainkan peran penting dalam memajukan transisi ramah lingkungan di Uni Eropa (UE).

Kesepakatan Hijau Eropa yang diluncurkan oleh Komisi Eropa pada tahun 2019, menargetkan nol emisi gas rumah kaca pada tahun 2050. Untuk mencapai hal ini, UE telah berjanji untuk meningkatkan porsi energi terbarukan yang mengikat, menjadi setidaknya 42,5 persen pada tahun 2030. Namun, dengan adanya pangsa energi terbarukan saat ini sekitar 23 persen, inovasi menjadi sangat dibutuhkan.

Walburga Hemetsberger, CEO dari sebuah asosiasi sektor PV surya Eropa, telah memperingatkan bahwa Eropa harus meningkatkan penggunaan tenaga surya, untuk memenuhi target yang diperlukan.  Sementara WindEurope, sebuah asosiasi energi angin utama, juga menekankan perlunya tindakan segera.

Saat ini, industri manufaktur peralatan energi ramah lingkungan Tiongkok sudah mapan dan kompetitif. Produk tenaga surya dan turbin angin Tiongkok, akan sangat diperlukan bagi UE untuk mencapai target pengurangan emisi pada tahun 2030.

Qin Yan, analis utama di Refinitiv dan peneliti di Institut Studi Energi Oxford, berpendapat, faktanya banyak negara Eropa telah memperoleh manfaat dari kolaborasi energi ramah lingkungan dengan Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir. (Gov.cn)

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner